Ingin kuhitung seberapa banyak rembulan tersenyum padaku
menelisik malam di antara redup
bangkitkan mimpi, sandarkan bayanganmu
ada yang terlewati, di jejak benakmu
segumpal rindu tak tertuangkan pada bait-baitku
Dua windu lamanya
jendela kamarku menjadi kertas
angin pun enggan menyobeknya
seakan lukisanmu berdiri tegak disitu
memancang jejak kenangan
ketika kita menatap rembulan