Lihat ke Halaman Asli

Jokowi dan Palestina

Diperbarui: 18 Juni 2015   09:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dalam pidato pembukanya kemarin lusa, Jokowi dengan lantangnya mengatakan akan mendukung kemerdekaan Palestina disertai dengan masuknya Palestina sebagai anggota PBB. Jujur, saya pribadi saat mendengar pertama kali kaget. Luar biasa menurut saya. Karena statement ini keluar dari seorang yang selama ini hampir tidak pernah diberitakan mendukung Palestina.
Terlepas dari banyak orang yang mencibir pernyataan Jokowi tersebut, saya harap anda yang membaca tulisan ini untuk bersikap bijak dan lebih memperhatikan esensi. Dalam pernyataan Jokowi tersebut esensinya adalah ada semangat untuk menghentikan konflik yang berlarut-larut. Ada kemauan untuk memperjuangkan mereka terutama umat muslim di Palestina yang selama ini begitu termarginalkan, tersudutkan, dan dipandang sebelah mata. Saya yakin Presiden sekelas Obama sekalipun akan berpikir ribuan kali bahkan mungkin jutaan kali untuk mengeluarkan statement semacam itu. Oleh karena itu ada baiknya kita semua, khususnya umat Islam, untuk tetap mengapresiasi semangat Jokowi dalam memperjuangkan Palestina.

Hanya saja, saya juga maklum ketika banyak orang yang mencibir. Begini logikanya, ketika ada seseorang yang tidak pernah terlihat mengaji, tidak pernah mengajak mengaji, kemudian ketika dia mengikuti ajang pemilihan pemimpin dalam orasinya mengajak semua orang untuk mengaji. Maka bagaimana perasaan anda melihatnya? Aneh bukan? Pasti terbesit dalam hati kita semua yang secara objektif melihat bahwa apa ini bukan hanya cara untuk menarik simpati saja. Apa benar orang ini akan berkomitmen pada ucapannya dan bukan hanya pencitraan saja. Masalahnya kita tidak pernah mendengar atau melihat orang tersebut mengaji. Kecuali jika sehari-hari dia bersahabat dengan Al-Qur'an, dia sering sekali mengikuti pengajian, mengajak orang-orang di sekitarnya untuk sama-sama mencintai Al-Qur'an, maka dengan sendirinya orang-orang akan respek mendengar orasinya untuk mengajak mengaji.

Namun sekali lagi, saya tidak bermaksud mengatakan Jokowi tidak pernah mengaji. Saya hanya merasa tidak pernah mendengar beliau begitu semangat memperjuangkan Palestina baik itu selama menjabat sebagai walikota Solo maupun Gubernur Jakarta. Tapi bagaimanapun saya tetap mewanti-wanti agar kita jangan mencaci Jokowi hanya karena dukungannya terhadap Palestina. Mari kita apresiasi karena ini merupakan suatu hal yang sungguh berani dan mulia. Jika Jokowi nanti memang diamanahi oleh Rakyat Indonesia menjadi presiden, mari kita kawal pernyataan Jokowi ini, agar tidak hanya berbentuk semangat dan keinginan, tapi juga realisasi dan implementasi. Saya berharap agar Jokowi dan timsesnya lebih menggali semangat ini berupa perencanaan dan program yang lebih kongkret sehingga membuat kita lebih respek dan tidak hanya menganggap itu hanya buaian manis dan pencitraan.

Untuk pasangan Prabowo dan Hatta, ayo jangan mau kalah. Di belakang kalian ada partai yang begitu getol mendukung Palestina. Ini merupakan sentilan agar kalian tetap istiqomah pada dukungan kalian. Jangan malah tersinggung dan kemudin balik mencaci Jokowi. Bukankah Prabowo berkali-kali dalam debat juga memuji dan mengapresiasi Jokowi ketika beliau merasa gagasan Jokowi memang bagus dan sejalan dengan visi dan misinya. Bukankah kali ini Jokowi juga sekali lagi menunjukkan bahwa dia sejalan dengan anda. Oleh karena itu apa salahnya jika kita juga ikut mengapresiasi.

Be wise, Be mature, don't be childish.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline