Lihat ke Halaman Asli

Hal yang Harus Dipertimbangkan Dalam Penyusunan Rencana Pembelajaran Ideal, Guru Harus Paham!

Diperbarui: 26 Desember 2023   01:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar : pintar.tanotofoundation.org

Seperti apakah penyusunan rencana pembelajaran yang ideal dan berpihak kepada peserta didik?

Seorang guru yang akan membuat perencanaan pembelajaran ideal untuk menciptakan pembelajaran yang berpihak kepada peserta didik itu dapat dimulai dengan mengenali karakteristik dan kebutuhan peserta didik. Guru dapat mengobservasi karakteristik peserta didiknya saat pertama berjumpa di ruang kelas. Maka dengan mengenali bagaimana karakter dan kebutuhan peserta didiknya akan membuat guru semakin mudah dalam Menyusun perencanaan pembelajaran yang berpihak kepada peserta didik.

            Untuk lebih jelasnya dapat dilihat secara saksama urutan tahapan perencanaan pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka yang dikutip dari ditsmp.kemdikbud.go.id :

1. Menganalisis Capaian Pembelajaran (CP) guna menyusun tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran

Capaian Pembelajaran (CP) yang telah disusun oleh Kementerian merupakan sebuah dokumen berisikan tentang kompetensi minimal yang harus dicapai oleh peserta didik pada setiap fase yang dilaluinya. Dari poin-poin narasi CP ini kemudian guru dapat mengembangkan berbagai tujuan pembelajaran yang akan dilakoni oleh peserta didik di sekolah.

2. Perencanaan dan pelaksanaan asesmen diagnostik

Asesmen diagnostik mempunyai tujuan untuk mengidentifikasi kompetensi, kekuatan, serta kelemahan yang ada pada diri peserta didik. Gunanya seperti mendiagnosa atau meraba sebelum memasuki pembelajaran inti. Tentu kegiatan ini akan bermuara sebagai rujukan dalam kegiatan perencanaan pembelajaran oleh guru yang sesuai dengan kebutuhan dan karakter peserta didik. Informasi yang dapat digunakan dalam kegiatan diagnosa ini seperti latar belakang peserta didik, motivasi belajar, minat & bakat, serta informasi lain yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan.

3. Mengembangkan modul ajar

Modul ajar dikembangkan agar perangkat ajar yang akan digunakan sebagai pemandu oleh guru juga turut berkembang. Pengembangan modul ajar harus bersifat esensial, menarik, bermakna, menantang, relevan, kontekstual, dan berkesinambungan. Hal tersebut digunakan agar modul ajar tidak ketinggalan zaman.

4. Penyesuaian pembelajaran dengan tahap capaian dan karakteristik peserta didik

Pembelajaran pada Kurikulum Merdeka saat ini hasil dari belajar peserta didik minimal harus menguasai capaian pembelajaran pada tiap fase. Maka dari itu guru dapat mengembangkan pembelajaran dengan mengedepankan karakteristik dan kebutuhan peserta didik. Tentu hal tersebut diharapkan agar mempermudah guru dalam membimbing peserta didiknya untuk mencapaian capaian pembelajaran yang telah ditetapkan.

5. Perencanaan, pelaksanaan, dan pengolahan asesmen formatif dan sumatif

Pada kegiatan perancangan hingga melaksanakan asesmen seorang guru harus mengetahui lima (5) prinsip asesmen, seperti :

  • Asesmen sebagai bagian yang terpadu dari sebuah proses pembelajaran, memberikan fasilitas pembelajaran, serta penyedia informasi yang holistic sebagai bentuk umpan balik.
  • Asesmen dirancang sesuai dengan fungsinya dengan memberikan keleluasaan untuk menentukan teknik dan waktu pelaksanaan dari sebuah asesmen tersebut.
  • Asesmen harus dirancang secara adil, valid, professional, dan reliable (dapat dipercaya).
  • Sebuah laporan kemajuan belajar dan pencapaian dari seorang peserta didik bersifat sederhana serta informatif.
  • Hasil daripada kegiatan asesmen dapat digunakan oleh semua kalangan yang terlibat dalam proses pendidikan

6. Pelaporan kemajuan belajar

Pelaporan hasil kemajuan belajar dari seorang peserta didik yang baik dan efektif adalah pelaporan yang melibatkan unsur wali murid, guru, dan peserta didik itu sendiri. Dalam kegiatan ini dapat juga merefleksikan nilai-nilai yang dianut oleh sekolah secara menyeluruh dan adil serta dapat dipertanggungjawabkan.

7. Evaluasi pembelajaran dan asesmen

Evaluasi dan asesmen dapat dilakukan selepas pembelajaran tamat atau selesai. Seorang guru dapat melakukan sebuah refleksi dari sebuah pembelajaran dan asesmen pada modul ajar masing-masing. Disana seorang guru menilai bahwasanya hal apa saja yang berhasil dan apa saja yang kurang berhasil. Sehingga hasil dari evaluasi tersebut dapat digunakan sebagai acuan yang akan disempurnakan pada waktu berikutnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline