Lihat ke Halaman Asli

Dag-Dig-Dug Rebutan Bangku Sekolah

Diperbarui: 25 Juni 2015   03:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1340871719912904304

Besok pendaftaran siswa baru sekolah negeri akan dimulai. Yang memiliki nilai unas tinggi mungkin bisa lebih lega ketimbang mereka yang nilainya pas-pasan. Yang sejak awal berencana masuk sekolah swasta mungkin tidak sewas-was yang hendak masuk sekolah negeri (entah kalau masih kebingungan memikirkan biaya sekolah). Ya, lama-lama masuk sekolah negeri di Indonesia ini membuat ketar-ketir yang bersangkutan. Entah calon siswa barunya, atau orang tuanya.

Lebih galau lagi yang mendaftar di sekolah RSBI alias Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional. Tidak cukup dengan ‘pertarungan senggol-bacok’ nilai unas, mereka yang mendaftar ke RSBI juga harus mengikuti tes RSBI. Hal tersebut dialami oleh kenalan teman saya yang hendak masuk SMA Negeri. Karena saya sendiri sebenarnya merupakan lulusan RSBI (tetapi di angkatan saya belum diratakan, hanya ada 1 kelas RSBI. Jadi saya tidak perlu repot-repot ikut tes RSBI) dan adik saya juga baru saja lulus dari SMA Negeri yang sama, bertanyalah teman saya itu kepada saya. Meski tidak ditanya secara langsung oleh calon siswa baru itu, tetapi saya merasakan kegalauannya hendak masuk SMA Negeri berlabel RSBI. Hal tersebut saya sadari karena teman saya tidak hanya sekali-dua kali menanyakan proses masuk RSBI yang tampaknya sangat ribet.

Sejak kapan sih masuk sekolah jadi semakin rumit? Kalau ingin membuat anak tertarik sekolah, mengapa malah menciptakan sistem yang rumit dan membuat calon siswa baru tidak tenang lahir-batin? Meski begitu, memang lebih terasa indah kalau perjuangan keras berbuah manis. Semoga para calon siswa baru diterima di sekolah yang tepat, amin.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline