Buku, majalah dan surat kabar sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari hidup saya. Perkenalan saya dengan buku dan majalah bermula dari masa kecil yang tinggal di tempat terpencil di Soroako, Sulawesi Selatan. Cerita lengkapnya pernah saya tulis di Kompasiana.
Dua benda itu selalu membuat saya menderita sekaligus bahagia. Menderita karena tiap kali melihat buku atau majalah yang saya minati, membuat saya tidak bisa menahan diri untuk membeli. Bahagia karena bisa mengatasi rasa dahaga akan sesuatu yang bisa saya dapat dari membaca.
Semula saya adalah pembaca yang baik, artinya saya membeli buku hanya untuk dibaca, ada masukan yang saya peroleh. Lama-lama saya tergoda untuk mencoba menulis, artinya saya membeli buku, dibaca, kemudian saya memperoleh masukan yang kelak -- entah kapan -- bisa dipakai sebagai bahan acuan untuk menulis sebagai bahan keluaran.
Tiap tahun ada Indonesia International Book Fair yang membuat saya kalap dan kelimpungan. Melihat buku-buku yang menarik membuat saya lupa diri. Pilih buku ini, pilih buku itu, tanpa terasa bisa satu ransel penuh dibawa pulang. Kecanduan akut. Payahnya, sampai rumah belum tentu buku itu saya baca. Bukan karena malas atau tidak tertarik, namun waktu yang tersisa sangat sedikit disita oleh pekerjaan kantor. Karena saya juga tinggal menumpang, bila buku-buku yang saya beli dikumpulkan dari waktu ke waktu, tak ada ruang cukup untuk menyimpan buku-buku saya. Akhirnya, sebelum sempat saya baca, buku-buku tersebut dipaketkan ke Malang dan disimpan dalam ruang perpustakaan pribadi.
Saya memang pelit meminjamkan buku pada orang lain. Ada kisah di baliknya mengapa hal itu terjadi. Saat saya masih di Soroako, koleksi saya banyak dipinjam teman-teman.
Banyak buku menjadi lecek, rusak, dan tak kembali. Padahal untuk membeli buku itu, saya peroleh ketika kami cuti ke Jawa yang hanya setahun sekali. Sampai saat ini pun, teman-teman masa kecil selalu ingat saya yang punya koleksi banyak majalah dan buku.
Saking sayangnya pada majalah dan buku, semua koleksi sejak saya masih SD tahun 1980-an masih tersimpan utuh dan rapi di rumah.
Bobo, Ananda, Kawanku, Hai, Mode, Gadis, Nona, Anita, dan entah majalah apalagi, semua masih utuh. Koleksi buku-buku kesukaan saya seperti seri Lima, Empat Petualang, dan seri-seri karya Enid Blyton. Sedangkan penulis Indonesia yang saya sukai karyanya adalah Mira W., Marga T., S. Mara Gd, Maria A. Sardjono, dan V. Lestari.
Selain buku dan majalah, saya suka menggunting artikel-artikel dari surat kabar. Sampai saat ini masih saya lakukan.
Artikel yang saya gunting antara lain tema arkeologi, kolom bahasa, geofact/geoweek (dulu ada artikel ini), kolom cerita untuk anak, tema-tema khusus berseri yang diangkat harian Kompas, dan tema menarik lain yang saya sukai. Mimpi saya, kelak saya memperoleh mas kawin berupa setumpuk buku. Hahaha.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H