Lihat ke Halaman Asli

Pemikiran Talcott Parsons mengenai Fungsionalisme Struktural

Diperbarui: 17 September 2022   17:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Talcott Parsons lahir di Colorado, tahun 1902, dimana keluarganya ini merupakan keluarga yang religius dan intelektualis. Parsons mendapatkan gelar Sarjana Muda di Universitas Amherst pada tahun 1924 dan menyiapkan disertasi di London School of Economics. Tiga tahun kemudian, Parsons mengajar di Heldelberg dan Harvard.

Sepuluh tahun kemudian, tahun 1937, Parsons menerbitkan The Structure of Social Action. Pada tahun 1951, Parsons menerbitkan kembali karyanya yaitu The Social System dan menjadi tokoh yang mendominasi Sosiologi Amerika. Di tahun 1960, karena dianggap terlalu konservatif dan teorinya sulit dipahami, Parsons mendapat serangan kaum sayap kiri radikal tetapi teorinya kembali dominan pada tahun 1980-an, setahun setelah Parsons meninggal.

Asumsi Fungsionalisme Struktural

Parsons menganalogikan bahwa teodi fungsionalisme struktural seperti anatomi tubuh manusia dimana masyarakat merupakan kumpulan sistem yang berhubungan dan ketergantungan antara satu sama lain sehingga ketika ada salah masalah di masyarakat maka akan berdampak ke masyarakat lainnya.

Aktor dan Sistem Sosial

Menurut Parsons, aktor merupakan kombinasi atau gabungan dari pola nilai serta orientasi yang didapat dan menjadi fungsi struktur peran serta nilai-nilai dominan dalam sistem sosial. Sistem sosial ini, mencakup aktor, interaksi, lingkungan, optimalisasi kepuasan, dan kultur aktor yang artinya terdiri dari beberapa aktor individu yang berinteraksi dalam lingkungan tertentu yang memiliki motivasi untuk mencapai kepuasan dan dimediasi dalam simbol bersama dalam kultural tertentu yang terstruktur.

Eksistensi Individu dalam Sistem Sosial

Proses internalisasi dan sosialisasi merupakan kunci untuk memelihara integrasi di dalam pola nilai sistem sosial yang pada umumnya sang aktor di dalam sistem sosial bertindak pasif dalam proses sosialisasi tersebut.

Tindakan Sosial Aktor

Tindakan manusia itu dengan sukarela atau bersifat volunteristik menerima norma atau nilai untuk menjadi bagian dari dirinya. Tindakan individu sebagai pelaku diarahkan alat yang ada untuk mencapai tujuan dengan berbagai macam cara dan kebebasan sarana yang dipengaruhi oleh kondisi dan dibimbing atau dikendalikan oleh norma, ide serta nilai. Kemudian, tindakan manusia ini ditentukan oleh orientasi subjektifnya berupa orientasi motivasional dan orientasi nilai.

Masyarakat dalam Fungsionalisme Struktural

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline