Lihat ke Halaman Asli

Kenali Murid Melalui Gaya Belajar Kolb

Diperbarui: 10 Desember 2021   22:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok Karin Kirk

David Kolb atau yang biasa dikenal dengan Kolb adalah seorang tokoh yang sangat terkenal dengan teori pembelajarannya. Bahkan teori beliau masih diakui oleh sejumlah pendidik hari ini. Beliau adalah tokoh yang mencetuskan "Experiential Learning." David Kolb lahir pada tahun 1939 dan mendapatkan gelar sarjana pada tahun 1961 di Knox College. Kemudian beliau melanjutkan gelar Ph.D. di Universitas Harvard.

Menurut Kolb ada empat gaya belajar utama siswa, yaitu :

  1. Concrete Experience (CE). Gaya belajar ini menekankan pada perasaan. Siswa lebih mementingkan relasi dengan sesama atau orang lain.
  2. Abstract Conceptualization (AC). Gaya belajar ini menekankan pada pemikiran. Siswa cenderung berfokus pada analisa dan logis.
  3. Reflective Observation (RO). Gaya belajar yang menekankan pada pengamatan. Siswa dengan gaya belajar ini berfokus pada mengamati sebelum menilai, menyimak suatu perkara dari berbagai perspektif, dan selalu menyimak makna dari hal-hal yang diamati.
  4. Active Experimentation (AE). Gaya belajar yang menekankan pada tindakan. Siswa cenderung kuat dalam hal melaksanakan tugas, berani mengambil resiko, dan mempengaruhi orang lain lewat perbuatannya.

Menurut Kolb, siswa tidak hanya memiliki satu gaya belajar, mereka biasanya menggabungkan dua kombinasi gaya belajar tertentu. Pembelajaran pengalaman merupakan suatu proses di mana hasil pengetahuan dapat diperoleh dari kombinasi pengalaman yang berbeda. Kedua pengalaman itu adalah pengalaman konkrit dan abtrak. Kemudian pengalaman tersebut dapat berubah, yaitu melalui pemerhatian reflektif atau aktif. Proses ini juga disebut sebagai kitaran.

Berikut adalah gaya belajar kombinasi menurut Kolb.

  • Diverging (Divergen). Gaya belajar Kombinasi dari perasaan dan pengamatan. Siswa dengan gaya belajar ini dapat melihat situasi konkrit dari beragam perspektif.  Mereka menyukai bekerja didalam kelompok dan memiliki hubungan sosial yang baik dengan orang lain.
  • Assimilating (Asimilasi). Kombinasi dari berpikir dan mengamati. Siswa dengan gaya belajar ini sangat terampil dalam mengolah informasi dan menempatkannya dalam bentuk logis. Mereka lebih suka dengan konsep abstrak namun kurang peduli dengan orang lain. Biasanya siswa dengan tipe belajar ini menyukai pelajaran Matematika dan Science. Contoh aktifitas yang disukai adalah membaca, mengajar, mengekplorasi, dan lain-lain.
  • Converging (Konvergen) yaitu gaya belajar kombinasi konseptualisasi abtrak dan experiment aktif. Siswa dengan gaya belajar ini sangat baik dalam menemukan kegiatan praktis daripada teori. Biasanya mereka mampu untuk memcahkan masalah dan menyukai tugas-tugas aplikatif. Mereka sika melakukan eksperimen dengan ide yang baru. Mereka menyukai ilmu pengetahuan alam dan juga Teknik.
  • Accomodation (Akomodasi). Gaya belajar kombinasi pengalaman konkrit dan eksperimentasi aktif. Siswa dengan gaya belajar ini menyukai pengalaman langsung. Dalam memecahkan masalah, mereka sangat mendengarkan pendapat orang lain daripada analisa pribadi. Mereka tertantang untuk masuk dan mendapatkan pengalaman baru. Hal-hal yang diminati adalah bekerja bersama orang lain dalam menyelesaikan tugas dan kerja lapangan, seperti pemasaran atau penjualan.  

Dari gaya belajar yang sudah kita lihat, maka kita sebagai guru seharusnya mampu melihat gaya belajar mana yang dimiliki murid kita. Sehingga tidak dengan gampang kita menghakimi siswa kita karena mereka mungkin tidak mampu untuk menguasai semua pelajaran disekolah. Atau mungkin saja kita sebagai guru pun juga memiliki gaya belajar kombinasi seperti yang telah dijabarkan diatas.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline