Lihat ke Halaman Asli

Puisi Rahmat

Diperbarui: 6 April 2021   13:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

RAHMAT
Karya: Phasi Padamaley

di pelabuhan kecil ini
perahu-perahu mulai bermunculan
bersama matahari pagi
dari ufuk paling timur

di tengah laut yang biru
ada air mata yang lembut meleleh
bersama hujan dan badai dibulan april

di laut yang mesra membelai
aku diajari harus pandai menyelam
melawan arus
sebisa mungkin kuterjang badai
dari segala arah yang menerpa
dengan mendadak bertubi-tubi

aku harus pandai membaca cuaca
antara gelap bulan dan terang bulan

dalam laut yang mesra membelai
debur ombaknya berkisah pilu
memicahkan rahim-rahim masa
dan suara doa dari hati paling dalam

di pelabuhan kecil ini kubersaksi
Alor adalah jantung bagi tubuhku
dan berdenyut dalam tangis batinku
yang pasrah memaknai hujan badai
adalah Rahmat Allah bagi semesta jiwaku.

Jakarta, 5 April 2021
Phasi Padamaley

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline