Lihat ke Halaman Asli

Puisi Kami Perantau

Diperbarui: 9 Maret 2021   20:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

KAMI PERANTAU
Karya: Phasi Padamaley

Kota sudah sepi
Kulihat seorang remaja telanjang kaki
menghampiri tong sampah.

Aku bertanya, ia diam dan tunduk.
Tak ada suara ataupun kata dan bahasa.
ia hanya menangis dan meneteskan air mata

Aku tak berani lagi bertanya,
apalagi perihal agama, suku ras dan budaya.
Bahkan nama dan asal kota serta daerahnya.!

Yang cukup kudapati dari guruku
"Memberilah sebagaimana maling bersembunyi,
berdoalah sebagaimana hati yatim piatu."!

Kota sudah malam
Dingin semakin menikam tubuh dan tulang
Jiwa kami bertaut
Langkah kaki kami menuju pulang

Kami tahu diri, kami seorang perantau
yang tak punya rumah di kota ini
kecuali berdo'a kepada Tuhan: Aamiin.

Jakarta, 9 Maret 2021
Phasi Padamaley

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline