Lihat ke Halaman Asli

Mauraqsha

Staff Biasa di Aviasi.com

Garuda Indonesia - Si Anak Manja atau Anak Mandiri?

Diperbarui: 28 April 2022   10:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: pixabay.com

Ada cerita mengenai dua anak burung di mana salah satu burung adalah kesayangan Raja, anak burung ini belum biaa terbang -- tidak seperti saudaranya yang sudah bisa terbang tinggi.

Suatu hari Raja memutuskan untuk meminta pertolongan orang orang untuk melatih anak burung kesayangannya untuk terbang, dan setelah beberapa kali gagal ada seorang petani yang datang menawarkan jasanya.

Setelah dua hari anak burung tadi akhirnya bisa terbang tinggi dan Raja pun turut bergembira dan ingin memberikan hadiah kepada petani yang sudah berhasil mengajarkan anak burung kesayangannya untuk dapat terbang tersebut.

Saat memberikan hadiah Raja pun bertanya kepada petani tersebut resep rahasia apa yang bisa membuat anak burung itu bisa terbang, petani itu terus menjawab, saya hanya memotong dahan tempat dimana dia hinggap.

Cerita tersebut menggambarkan dua anak burung dimana yang satu mandiri dan yang satunya manja karena kesayangan sang Raja sehingga dia suka berdiam di dahan seharian -- dan ketika dahan itu ditebas mau tidak mau dia harus terbang daripada harus terjatuh.

Program penyelematan maskapai Garuda Indonesia telah mendapat lampu penerang dengan disetujuinya dana sebesar Rp. 7.5 triliun oleh DPR beberapa hari yang lalu, apakah ini kabar gembira?

Pastinya ini memang kabar gembira tetapi juga ujian terberat yang akan diemban oleh manajemen Garuda Indonesia tidak hanya untuk dapat membawa Garuda Indonesia dari kebangkrutan tapi juga menjadikan Garuda Indonesia sebagai bisnis yang bisa tetap dapat bertahan semaksimal mungkin terhadap kondisi kondisi yang dapat menganggu performa keuangannya, karena maskapai rentan pada situasi dan kondisi dunia yang sedang terjadi seperti pandemi dan krisis keuangan dunia.

Dilansir dari Kompas.com 26 Juli 2010, maskapaI Garuda sudah dua kali restrukturisasi yaitu pada tahun 1998-2001 dan tahun 2005-2008 sehingga restrukturisasi tahun 2022 ini merupakan restrukturisasi ketiga kalinya dalam kurun waktu 24 tahun (1998-2022).

Pada tahun 1998 kondisi perekonomian Indonesia sangat terpuruk akibat krisis keuangan Asia dimana nilai tukar Rupiah terhadap dollar Amerika menembus Rp. 15,000/dollar Amerika sehingga berimbas kepada nilai hutang Garuda Indonesia kepada pihak leasing dalam bentuk dollar.

Menteri BUMN ketika itu Tanri Abeng menunjuk Robby Johan untuk membenahi Garuda Indonesia yang terbelit hutang hingga 1,2 milyar dollar serta image Garuda Indonesia yang terpuruk hingga sempat timbulnya kepanjangan Garuda sebagai Garuda Always Reliable Until Delay Announced.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline