Lihat ke Halaman Asli

Mauraqsha

Staff Biasa di Aviasi.com

Mengintip Industri Dirgantara dan Aviasi Rusia

Diperbarui: 11 April 2022   22:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi pesawat tempur (foto: Evgeniy/pixabay.com).

Perang Rusia-Ukraina membuat banyak negara di dunia menerapkan sanksi kepada Rusia yang semuanya akan berpengaruh kepada perekonomian Rusia. Satu hal yang terdampak adalah industri dirgantara dan aviasi Rusia baik militer maupun sipil yang bisa dikatakan masih belum matang benar setelah bubarnya Soviet Union (USSR) pada tahun 1991.

Industri Dirgantara dan Aviasi Rusia sebagai negara dapat tergolong baru bila kita tidak memasukan produk pesawat masa Soviet yang pada tahun 1980an mempresentasikan 40% dari pesawat militer didunia dan 25% dari pesawat sipil di dunia.

Perjalanan Industri Dirgantara dan Aviasi Rusia sejak bubarnya USSR dimulai saat Presiden Boris Yeltsin melakukan recovery pada industri pesawat terbangnya pada tahun 1999 dengan menggabungkan Moscow Aircraft Production Association (MAPO) dengan beberapa perusahaan di bidang dirgantara dan aviasi termasuk pabrik pesawat MIG yaitu Mikoyan Design Bureau dengan nama the Russian Aircraft Company (RAC) MIG.

Akan tetapi RAC MIG kurang berhasil dalam menjalankan usahanya dan kemudian melalui dekrit Presiden Rusia No.140  pada tanggal 20 Februari 2006 United Aircraft Company (UAC) berdiri sebagai tindak lanjut dari program konsulidasi yang dimulai pada tahun sebelumnya, di bawah Pemerintahan Vladmir Putin.

United Aircraft Company merupakan penggabungan pabrikan Irkuit, Mikoyan, Ilyushin, Sukhoi, Tupelov, dan Yakovlev serta benerapa perusahaan lainnya, penggabungan ini menjadikan UAC sebagai produsen pesawat penumpang, militer dan kargo.

Aviasi Militer

Desain pesawat militer pertama UAC adalah MIG-35 pada tahun 2007 yang merupakan modifikasi dari pesawat MIG-29M sebagai pesawat tempur Multirole generasi 4+, pesawat ini baru dibangun pada tahun 2016 dan masuk ke inventory Angkatan Udara Rusia Juni 2017.

Kemudian pada tahun 2008 UAC mengeluarkan produk pesawat tempur SU-35 sebagai versi upgrade dari Sukhoi SU-27 menjadi SU-27M yang sudah diproduksi sejak tahun 1988 pada masa USSR, upgrade kemudian dilakukan lagi dengan mendesain kembali kokpit serta sistem persenjataan. 

Pesawat ini merupakan pesawat multirole dan masuk ke inventory Angkatan Udara Rusia pada tahun 2009. Selain itu Angkatan Udara Tiongkok juga memperkuat armadanya dengan pesawat tempur ini.

Pada awal tahun 2010 UAC memperkenalkan pesawat tempur generasi kelima dengan teknologi siluman yaitu Sukhoi SU-57 dan mulai masuk inventory Angkatan Udara Rusia (VKS) pada bulan Desember 2020, pesawat ini dimaksudkan untuk menggantikan peran dari pesawat MIG-29 dan Sukhoi SU-27.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline