Pada setiap peperangan selalu terjadi kerusakan pada fasilitas sipil seperti perumahan warga, rumah sakit, sekolah dan lainnya, hal ini tidak sesuai dengan rule of war yang terdapat pada Konvensi Genewa tahun 1949.
Pada Konvensi Jenewa tahun 1949 terdapat empat update dari konvensi sebelumnya yaitu pada tahun 1864, 1906 dan 1929, empat update tersebut mencakup:
Memberikan perlindungan kepada serdadu darat yang terluka dan sakit dalam pepeperangan
Melindungi personil militer terluka dan sakit serta kapal laut perang di laut dalam peperangan
Tahanan perang harus dibebaskan dan dipulangkan ke negara asal tanpa keterlambatan
Melindungi warga sipil termasuk pada wilayah yang dikuasai.
Pada berita nya tanggal 13 Maret 2022, Kompas.com memberitakan tentang video pengakuan pilot Rusia yang diperintahkan menyerang target sipil di Ukraina, berita nya disini.
Atas dasar perintah komando, sang pilot pesawat pembom telah melakukan tiga misi pemboman di Ukraina sebelum akhirnya pesawat ditembak oleh sistem pertahanan Ukraina dan kini sang pilot ditawan oleh Ukraina.
Peperangan pada dasarnya melibatkan dua kekuatan militer sehingga tujuan dari peperangan adalah melemahkan dan melumpuhkan kekuatan militer satu pihak dengan cara menyerang dan menghancurkan semua komponen yang dimiliki oleh militer lawan seperti pangkalan udara, gudang persenjataan, pusat peluncuran rudal, pusat komando serta fasilitas komunikasi miiter untuk memutus komando dari pusat komando miiter ke semua bagiannya.
Instalasi militer umumnya berlokasi jauh dari permukiman dan fasilitas umum lainnya akan tetapi tidak jarang juga instalasi dan fasiitas militer justru berdekatan dengan fasiitas sipil sehingga bila terjadi serangan pada instalasi militer tersebut maka tak jarang fasilitas sipil tersebut terkena dampaknya (collateral damage).