Lihat ke Halaman Asli

Mauraqsha

Staff Biasa di Aviasi.com

Ini Satu Hal yang Selalu Terlupakan Saat Merencanakan Liburan

Diperbarui: 6 Februari 2022   05:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto : HansMartinPaul (pixabay.com)

Pada umumnya kita semua membuat daftar atau bucketlist akan destinasi wisata untuk liburan berkutnya disertai dengan hal lainnya seperti memilih baju, sepatu, sandal, topi dan bahkan tak jarang dari kita harus pergi ke mall untuk membeli keperluan tersebut.


Alasan menuju ke Mall bukan karena kita tidak memiliki apa yang kita butuhkan tapi lebih pada efek eforia liburan.


Mungkin kita tidak pernah memikirkan kejadian atau insiden yang mungkin bisa terjadi selama berlibur, pernakah kita membayangkan kemungkinan kapal atau perahu yang membawa kita ke sebuah pulau mengalami insiden seperti mesin mati ?


Terombang ambing di tengah laut dan diatas kapal yang tak dapat dikendalikan bukan sesuatu kondisi yang nyaman dan aman.


Pada beberapa kesempatan, penulis tak jarang melihat beberapa dari kita naik kapal non kapal wisata serta tanpa persediaan pelampung atau life vest, walau keadaan laut memang tenang di pagi hari, apa pun bisa terjadi.


Di sekitar Pulau Moyo, Sumbawa dikenal angin kolong yaitu angin yang dapat berhembus secara tiba tiba serta berubah arah secara tiba tiba pula, terlebih ketika berada di Selat antara Tanjung Munangis dengan Rajasua di pulau Moyo.


Angin kolong ini konon menjadi salah satu kontribusi jatuhnya sebuah sebuah pesawat latih milik sekolah penerbang di Lombok beberapa tahun yang lalu, baik pesawat dan kedua orang yang berada di dalam pesawat tak dapat ditemukan, bisa disebabkan terbawa arus bawah laut yang memang terkenal kencang di kawasan Tanjung Pasir selatan tersebut.

Selain angin di laut, pemandangan air laut yang tenang di permukaan tidak selamanya memberikan rasa aman, arus bawah laut yang beresiko menghanyutkan kita sejauh dan secepat yang kita tak pernah bayangkan sebelumnya.


Bagi traveler tunggal juga mungkin tidak pernah memikirkan segala kemungkinan terburuk ketika berada di sebuah destinasi tanpa satu orang pun mengenalnya, apa pernah membuat rencana untuk mengantisipasi hal terburuk.


Apa rencana kita bila kita terjatuh saat trekking seorang diri dan tak sadarkan diri? siapa yang akan memberi pertolongan  siapa pula yang akan memberitahu keluarga kita?.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline