Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Angan

Diperbarui: 6 Oktober 2017   22:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

koleksi pribadi

Angan membawaku pada kenangan

Lebih pahit dari pahitnya kenyataan, lebih mahal dari penglihatan perasaan

Angan membawaku pada mimpi tiada henti

Tentang rasa yang terpenjara dalam sepi

Terjelaga dalam ilusi

Angan membawaku pada bayangan 

Yang tak tertangkap dalam genggaman

Selalu hadir dalam tiap langkahan

Angin memperlihatkanku pada ruang fatamorgana

Garis-garis imajiner tak nyata

Tentang hati yang berharap asa dan terus dalam angannya

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline