Lihat ke Halaman Asli

Meningkatkan Keterlibatan Peserta Didik dalam Collaborative Learning Melalui Group Investigation

Diperbarui: 1 Desember 2023   16:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Collaborative Learning adalah pendekatan pendidikan di mana proses belajar mengajar melibatkan sekelompok siswa yang bekerja sama untuk memecahkan masalah, mengelola tugas, atau membuat produk. Collaborative telah menjadi tren di abad 21. Kebutuhan masyarakat untuk berpikir dan bekerja sama dalam isu-isu penting semakin menggeser fokus dari upaya individu ke kerja tim, dari kemandirian ke komunitas. Dalam lingkungan Collaborative Learning, pelajar menghadapi tantangan sosial dan emosional ketika mereka mendengar perspektif yang berbeda dan diminta untuk mengartikulasikan dan mempertahankan ide-ide mereka dengan jelas.

Dalam lingkungan Collaborative Learning, pelajar menghadapi tantangan sosial dan emosional ketika mereka mendengar perspektif yang berbeda dan diminta untuk mengartikulasikan dan mempertahankan ide-ide mereka dengan jelas. Dengan cara ini, siswa mulai menciptakan kerangka konseptual unik mereka sendiri dan tidak hanya mengandalkan kerangka kerja atau teks khusus. Dalam lingkungan Collaborative Learning, siswa memiliki kesempatan untuk berkomunikasi dengan teman sebayanya, menyajikan dan mempertahankan ide, bertukar keyakinan yang beragam, mempertanyakan kerangka konseptual lain, dan berpartisipasi secara aktif.

Pembelajaran kolaboratif mencerminkan perubahan yang signifikan dari model pendidikan yang berpusat pada guru atau kuliah di lingkungan perguruan tinggi. Meskipun ceramah, pendengaran, dan pencatatan tetap menjadi elemen penting di dalam kelas kolaboratif, proses ini disertai dengan pendekatan lain yang menekankan diskusi dan partisipasi aktif siswa dalam pemahaman materi pelajaran. Pengajar yang mengadopsi pendekatan pembelajaran kolaboratif melihat peran mereka bukan hanya sebagai penyampai pengetahuan, tetapi sebagai perancang pengalaman intelektual bagi siswa, berperan sebagai pelatih atau fasilitator dalam proses pembelajaran yang lebih interaktif.

Group Investigation adalah model pembelajaran yang melibatkan siswa bekerja dalam kelompok kecil menggunakan pertanyaan kolaboratif, diskusi kelompok, serta perencanaan dan proyek kolaboratif. Melalui model Group Investigation ini, siswa mempunyai kebebasan untuk membentuk kelompok yang beranggotakan dua sampai enam orang. Kemudian, setiap kelompok memilih topik yang telah mereka pelajari dan membagi topik tersebut ke dalam latihan individu. Hasil kerja individu anggota disusun untuk menyusun laporan kelompok. Laporan masing-masing kelompok dipresentasikan di depan kelas. Group Investigation menekankan pilihan dan kendali siswa daripada penerapan teknik pengajaran di kelas. Selain itu juga memuat prinsip pembelajaran demokratis, yaitu siswa berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran dari awal hingga akhir proses pembelajaran, yang mana siswa mempunyai kebebasan memilih mata pelajaran pilihannya sesuai dengan topik yang dibicarakan.

Model pembelajaran kolaboratif Group Investigation merupakan model pembelajaran yang mencakup kegiatan siswa untuk menciptakan semangat dan motivasi belajar. Model pembelajaran Group Investigation merupakan salah satu jenis model pembelajaran kolaboratif yang menekankan partisipasi dan keaktifan siswa untuk mempelajari materi atau apapun yang berkaitan dengan topik yang dipelajari. Informasi tersebut dapat diperoleh dari bahan-bahan yang tersedia, misalnya dari buku teks, perpustakaan atau internet dengan referensi yang dapat dipercaya.

Group Investigation ini diimplementasikan dengan cara:

  • Guru membagi siswa menjadi banyak kelompok yang anggotanya campur yaitu laki-laki dan perempuan (3-6 siswa)
  • Siswa diberi penjelasan tentang tugas kelompok yang harus dikerjakan. Pada tahap penjelasan, siswa mendengarkan guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan tugas kelompok yang harus dilakukan
  • Guru mempersilahkan Ketua kelompok menyajikan pekerjaan rumah sebagai latihan kolaboratif dalam karyanya. kelompoknya
  • Siswa mengumpulkan informasi dari setiap anggota kelompok.
  • Setelah mendiskusikan masalah, siswa menuliskan hasil diskusinya dan mempresentasikannya di depan kelas.
  • Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas

Tetapi ada beberapa kelebihan dan kekurangan dari Group Investigation ini yaitu:Kelebihan:

  • Model pembelajaran Group Investigation memberikan dampak positif terhadap peningkatan hasil belajar siswa.
  • Penerapan model ini memberikan dampak positif yaitu dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
  • Pembelajaran yang dicapai menciptakan suasana kerjasama dan interaksi antar siswa dalam kelompok tanpa memandang latar belakangnya.
  • Model ini juga melatih siswa memiliki kemampuan komunikasi yang baik dan mengemukakan pendapat.
  • Memotivasi dan mendorong siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran, mulai dari tahap pertama sampai dengan tahap akhir pembelajaran.

Kekurangan:

  • Minimal materi disampaikan dalam satu kali pertemuan.
  • Sulit memberikan ulasan pribadi.
  • Tidak semua topik cocok untuk pembelajaran inkuiri kelompok. Model ini dapat diterapkan pada suatu mata pelajaran yang menuntut siswa untuk memahami materi pelajaran yang dialaminya secara pribadi.
  • Obrolan grup seringkali kurang efektif.
  • Siswa yang belum sepenuhnya memahami materi prasyarat akan kesulitan menggunakan model ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline