Lihat ke Halaman Asli

Optimalisasi Peran Mahasiswa Kampus Mengajar Angkatan 7 dalam Melaksanakan Program Kerja Unggulan

Diperbarui: 27 Mei 2024   20:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: dokumentasi kelompok/dokpri

                                                                                                

Kampus Mengajar Angkatan 7 merupakan kanal pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar di luar kampus selama satu semester guna melatih kemampuan menyelesaikan permasalahan yang kompleks dengan menjadi mitra guru untuk berinovasi dalam pembelajaran, pengembangan strategi, dan model pembelajaran yang kreatif, inovatif, dan menyenangkan. Program ini dibawah naungan Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Adapun fokus program Kampus Mengajar Angkatan 7 meliputi literasi, numerasi, tranformasi digital, penguatan karakter siswa.

Salah satu penempatan penugasan adalah SMPN 2 Banyuanyar. Sekolah ini terletak di Desa Liprak Kidul, Kecamatan Banyuanyar, Kabupaten Probolinggo. Terdapat 3 mahasiswa yang bertugas di sekolah ini, diantaranya yaitu Virna Muhdelifa Desembrianti dari Universitas Jember, Najma Nur Lathiefah dari Universitas Nurul Jadid, Galu Kusuma dari Universitas Panca Marga. Ketiga mahasiswa tersebut selama 4 bulan dari 27 Februari hingga 15 Juni 2024 akan mengabdi dirinya untuk melaksanakan, mengevaluasi program kerja kampus mengajar yang meliputi 4 program unggulan diatas.

Setiap hari di sekolah ini sudah membiasakan Sholat Dhuha sebelum bel pagi masuk dan Sholat Dzuhur berjamaah, kemudian menyanyikan lagu Indonesia Raya dan dilanjut Asmaul Husna. Tidak lupa dengan membudayakan literasi selama 15 menit sebelum kegiatan belajar mengajar dilakukan.

Berdasarkan hasil observasi awal terdapat beberapa program yang dapat kami susun. Pertama yaitu Revitalisasi Perpustakaan, mengingat buku masih terbilang kurang, kami mewajibkan setiap siswa membawa buku untuk diletakkan di perpustakaan sekolah dan mengadakan open donasi untuk khalayak umum.

sumber: dokumentasi kelompok/dokpri

Kedua, kami menyuruh siswa menuliskan impian mereka yang kemudian di tempel sebagai mading.

sumber: dokumentasi kelompok/dokpri

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline