Lihat ke Halaman Asli

Monitor Hati Berdendang

Diperbarui: 24 Juni 2015   12:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“Ini pertanyaan besar !!! kenapa pada saat melihatmu aku tak bisa berkata-kata. Senyumpun aku tak bisa. Seperti bibir doerku tak bisa merekah seperti saat disuguhkan ayam goring spesial khas Mas Joko. Ha…ha…ha !!! Tapi.. Apakah kau juga mempunyai perasaan yang sama !? Tak tahulah… mungkin tidak. Sungguh… sumpah ! ini pertanyaan yang menggantung ! Mungkin, ini saatnya aku melupakanmu. Toh kau tak mungkin menoleh ke arahku…, aku tak mau menuunggu harapan konyol seperti ini! Meskipun kuyakinkan batin dan jiwaku kalau memang kau berada di duniaku, semenjak dulu kau memang tak pernah ada disini. Yang disini tentu saja duniaku. Kau hanya berkeliling diantaranya. Seperti ada atmosfer yang melindungi duniaku. Begitupun duniamu, sangat kuat. Sampai-sampai seribu satu macam sapaan nuraniku, tak terdengar olehmu “ gumamku, sambil kutekan tombol ctrl + S.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline