Bali, siapa yang tidak tahu dan juga tentu pasti ingin mengunjungi Bali, dan saya sendiri bersyukur tahun lalu bisa berkunjung ke Bali, dan selama seminggu saya berada di sana , dan kalau boleh saya bertanya, menurut kalian bagian mana dari Pulau Bali yang tidak menarik?
Saya dapat memastikan bahwa untuk menjawab pertanyaan ini, tidak sesederhana kita mengatakan apa yang kita pikirkan, pastinya akan sangat susah bukan ? Ia, Pulau Bali sepertinya memiliki magnet yang kuat dengan daya tarik pesona alamnya dan sudah pasti tidak akan pernah ada habis-habisnya.
Keindahan alam seperti pantainya memang terlalu indah untuk saya ceritakan , saya berada selama seminggu di Pulau Seribu Pura, atau pulau dewata saya bisa mengatakan bahwa keindahan pantai yang ada di Bali ini disatukan dengan pura sebagai rumah ibadah umat Hindu, tentu kita harus berkunjunglah ke tanah lot Bali ini.
Tanah lot merupakan tempat wisata religi yang memiliki panorama pantai yang sangat indah. Yang terdiri dari 2 buah pura yang masing-masing ada di atas bongkahan batu karang yang besar.
Sehingga menjadikan tanah lot tampak sangat cantik dan juga bersahaja. Yang ketika air lautnya mulai pasang, maka kita akan dapat melihat pura tanah lot ini seolah-olah mengapung di atas air laut, sedangkan ketika air lautnya mulai surut, di bagian bawah pura yang terdapat lubang-lubang kecil layaknya sebuah gua yang akan ditempati dengan banyaknya ular ekor pipih yang sudah jinak.
Saya selama berlibur tidak lupa membawa minyak kayu putih aroma untuk mengatasi mual dan nyeri yang saya alami selama mengunjungi obyek Wisata Pantai Tanah Lot, Tanah lot sendiri terdiri dari dua kata, yakni Tanah yang artinya pulau dan Lot artinya laut, sehingga memiliki arti sebagai pulau yang ada di tengah laut.
Tetapi dari cerita yang saya dengar dari pemandu wisata saya tempat wisata ini ternyata juga mempunyai cerita atau pun legenda yang dipercaya sebagai awal mulanya berdirinya pura tanah lot tersebut, dimana dulunya ada seorang penyiar ajaran agama Hindu dari Jawa yang bernama Danghyang Nirartha yang sedang mengembara ke Pulau Bali, ia tengah berhasil dalam menguatkan kepercayaan warga setempat akan tetapi seorang penguasa desa yang bernamakan Bendesa Beraban tidak menyukai kehadiran Nurartha tersebut.
Karena ketidaksukaannya Beraban beserta pengikut-pengikutnya berusaha untuk mengusir Nirartha, Nirartha akan menuruti keinginan Beraban tersebut asal ia mampu memindahkan sebongkah batu raksasa ke tengah laut.
Jika Nirartha berhasil maka dia boleh melanjutkan semedinya. Ia juga leparkan selandang yang dikenakannya ke tengah laut. Yang mana selendang tersebut lalu berubah jadi ular hitam berbelang kuning dengan ekornya yang pipih yang katanya bertugas menjaga tempatnya saat bersemedi.
Ular ini masih dapat kita dilihat di tanah lot hingga sekarang. Sehingga saat melihat kemampuan Nirartha tersebut, Beraban merasa kagum sehingga mengurunkan niatnya dan berbalik jadi pengikutnya.
angel1-5a5a08f15e13731dfb089262.jpg
Menariknya wisata ini memberikan kesan saya terhadap minyak kayu putih aroma yang mempu mengatasi mual dan nyeri kaki saya saat berjalan di Tanah Lot, saya juga bersempatan foto bersama keluarga wisatawan dari Polandia tapi juga saya mendapat pelajaran sejarah dari Wisata saya selama seminggu di Bali.