Lihat ke Halaman Asli

Virgi Brillianto

Enjoy for life

Resiliensi Menanggapi Isu Perbedaan Arah Gerak Mahasiswa

Diperbarui: 25 Agustus 2024   18:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kekhawatiran para pendahulu benar adanya. di era sekarang pemikiran marxisme masih belum menemukan  solusi atas ketimpangan  untuk kelas sosial. strata pendidikan dan elemen struktural masyarakat lainnya.  sama seperti kelompok akademisi militan terjadi di ruang - ruang gedung bertingkat yang tidak melahirkan esensi perubahan atau transformatif era.

Banyak mahasiswa abad 21 sekarang ini mengedepankan eksistensi kalangan publik namun tidak menyentuh lapisan di sekitarnya (sebut saja policy). Menjadi jembatan antara pemerintah dengan masyarakatpun tidak digugurkan sebagai peran mahasiswa yang hanya berkutik untuk sekedar nilai, tidak berdedikasi untuk orientasi perubahan ruang gerak semata.

Sebagaimana sering ditemukan di kelas-kelas mengajar banyak mahasiswa yang tidak aware terhadap isu terkini. MIRIS. Tidak pernah membaca berita hangat di pagi hari untuk bahan diskusi dengan sesama akademisi. 

Selain itu, esensi pendidikan mempengaruhi pola pikir mahasiswa untuk tidak berani memiliki arah gerak membara seperti era 98 dibuktikan dengan jatuhnya masa orde baru. Kini banyak sekali perbedaan kepentingan yang melibatkan kekuasaan agar mendapatkan privilege yang menguntungkan individu saja. Arah gerak mahasiswa sekarang ini pasif. Bungkam dengan ketidakberanian mereka untuk menyuarakan kebenaran perlu di garis bawahi.

Sebut saja, transformasi gagal. Banyak sekali wajah baru gerakan mahasiswa memilih untuk pasif tidak mau memikirkan keadaan sekitar. Pola hidup yang sangat lambat membuat wajah ini tidak terlihat pembaharuan revolusi melainkan penurunan kualitas pendidikan di Indonesia. 

Ada atau tidaknya arah gerakan mahasiswa menandakan kurang berhasilnya pendidikan sebagai ujung tombak mahasiswa yang benar-benar ingin mengenyam pendidikan dan ber-revolusi membawa perubahan. Melainkan untuk membuat komersial perguruan tinggi dengan menjadi gula manis sasaran empuk semut-semut berdasi.

Gerakan Mahasiswa akan selalu tumbuh dan berkembang sesuai perkembangan yang ada, dan selalu bersama rakyat Indonesia dimanapun dan kapanpun akan selalu bersama Rakyat Indonesia suka maupun duka. 

Salam Cinta 

Salam Perjuangan 

Atas Nama Cinta kita berjuang 

Hidup Mahasiswa 

Hidup Rakyat Indonesia 

Karya : Fathimah Tsabitah Al-Khairiyah,  Mahasiswi UIN Salatiga

 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline