Lihat ke Halaman Asli

Selamat Jalan Pahlawanku, Pejuang Kesejahteraan Rakyat

Diperbarui: 18 Juni 2015   02:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1409293867462304012

Semasa hidupnya Profesor Suhardi yang lahir di Klaten 13 Agustus 1952 dikenal sebagai sosok yang bersahaja. Rasa cinta beliau kepada Indonesi a diwujudkan dengan pengabdian yang luar biasa. Wujud pengabdian tersebut tidak hanya diwujudkan dengan kata-kata namun dengan tindakan yang nyata.

Beliau selalu mengkampanyekan pentingnya ketahanan dan kemandirian pangan bangsa. Prof Suhardi pernah menyatakan bahwa Indonesia yang kaya dengan sumber daya alam seharusnya bisa menghidupi seluruh rakyat Indonesia dengan sumber pangan yang berlimpah. Bukan dengan sumber pangan yang diimpor dari luar negeri.

Keteguhan sikap beliau dalam mewujudkan ketahanan dan kemandirian pangan bangsa diwujudkan dengan dengan sumpah gandum, yaitu tidak mengkonsumsi bahan pangan yang berasal dari gandum. Hal tersebut diungkapkannya lantaran berawal dari keprihatinan beliau bahwa gandum yang tidak tumbuh di tanah Indonesia telah menjadi bahan pangan yang sangat umum di masyarakat.

Oleh karena itu beliau selalu mengkampanyekan sumber pangan lokal yang beragam dan mempunyai gizi yang lebih baik dibanding bahan pangan impor. Berkat keteguhan sikapnya itulah ia mendapat julukan Profesor Telo selama menjadi dosen di Universitas Gadjah Mada.

Rasa cinta beliau yang sangat besar kepada negeri ini diwujudkan dengan berjuang di bidang politik. Pada tahun 2008 beliau turut mendirikan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) sebagai Ketua Umum untuk mewujudkan cita-cita Indonesia yang lebih baik, Indonesia yang sejahtera, dan Indonesia yang menjadi Macan Asia. Pada pemilu 2014, Beliau berhasil memimpin Partai Gerindra menjadi partai politik yang disegani dengan keberhasilan menduduki posisi 3 besar.

Selamat jalan Bapak Suhardi, engkau adalah salah seorang putra terbaik bangsa yang telah berjuang hingga titik darah terakhir demi mewujudkan bangsa ini menjadi lebih baik.

Perjuanganmu akan selalu menjadi teladan bagi kami. Pengabdianmu akan selalu menjadi inspirasi bagi kami. Bangsa Indonesia bangga pernah memiliki sosok sepertimu.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline