Lihat ke Halaman Asli

Moch Tivian Ifni

Writers and socio entrepreneur

Sosok Hitam Pertanda Buruk Pendakian

Diperbarui: 28 April 2023   04:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tivian

Mentari menyapa dengan cahaya, embun tetesan air membasahi daun, Ku rasa dingin membelenggu ragaku, aku terbangun dari mimpiku yang aneh itu.

Pagi ini aku telat bangun untuk sholat, pikiran dan hati masih memikirkan akan mimpi itu. Aku hanya duduk bersandar dengan tubuh yang belum sedikitpun tersentuh air, tak lupa ku nyalakan rokok sebagai teman rasa takut yang ada dibenakku. Perasaanku memang kacau pagi ini, rasa yang terus menghantuiku karena kejadian yang aku alami semalam dan mimpi aneh itu.

Bayu dan Putut masih tertidur pulas, mereka tidur seperti biasa tanpa ada perasaan aneh di hati mereka. Seakan bau menyan semalam dari kamar RD tak menjadikan mereka takut dan berfikir macam-macam.

"Kenapa hanya aku yang mengalami kejadian aneh setelah merencanakan pendakian ke gunung Lawu?" Pikirku, yang terus-menerus bertanya.

Surya sudah mulai meninggi, aku bangunkan mereka dari tidur lelapnya.

"Tut, Le, ayok bangun. Sudah siang ini!" Perintahku ke mereka untuk bangun dan segera mandi.

"Jam berapa ini, Yan?" Tanya Putut, yang sudah membuka mata namun nyawa belum penuh terkumpul.

"Jam sembilan, Tut. Buruan bangun, ayok langsung ke Madiun biar gak kesiangan" jawabku, menyuruh Putut mandi agar tidak kesiangan pulang ke Madiun.

Mereka pun bangun dari tidurnya, Putut lebih dulu mandi, sementara Bayu duduk denganku menghisap rokok. Mandi kita memang harus bergantian, mengingat kamar mandi di kontrakkan hanya satu.

"Kamu gak heran, Yan! dengan bau menyan di kamarnya RD?. Anak itu sedang ritual apa ya?" Tanya Bayu, yang juga ternyata bingung akan bau menyan semalam dari kamar RD.

"Heran, Le!. Tapi sudah jangan suudzon dan berfikir aneh-aneh. RD kan juga teman satu angkatan, satu jurusan dan satu kontrakkan kita" jawabku, meminta Bayu untuk tidak suudzon dulu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline