Fenomena masalah pelayanan publik di institusi pemerintahan bukan menjadi hal baru. Masalah-masalah seperti mekanisme yang masih cenderung berbelit-belit dan rumit menjadi masalah vital pelayanan. Oleh karena itu, institusi dituntut harus mereformasi pelayanan publik sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Standar Pelayanan Publik (SPP) yang telah ditetapkan.
Tak jarang sebuah institusi pelayanan publik telah mereformasi pelayanan namun tidak cukup berdampak baik bagi kualitas pelayanan mengingat masih banyak permasalahan pelayanan yang terjadi, yang didukung dari faktor pemimpin yang merupakan faktor terpenting dalam reformasi pelayanan tidak bersifat pemimpin pelayanan melainkan lebih cenderung bersifat patrimonial.
Faktor pemimpin tersebut yang memiliki hubungan dalam menentukan kualitas pelayanan di sebuah institusi. Oleh karena itu untuk mengetahui hubungan antar kepemimpinan dengan kualitas pelayanan tersebut, banyak dilakukan penelitian. Salah satu penelitian itu saya lakukan pada tugas akhir kuliah saya dimana saya mengkaji bagaimana hubungan kepemimpinan dengan kualitas pelayanan di salah satu institusi pemerintahan. Penelitian itu dilakukan menggunakan metode kuantitatif dengan analisis korelasi.
Data di peroleh dari kuesioner sebanyak 36 responden penelitian yang ditentukan melalui teknik probability sampling, sebagai data primer dan analisis wawancara, dokumen dan buku sebagai data sekunder. Variabel yang digunakan yaitu gaya kepemimpinan yang melayani milik robert greenlaf dan kualitas pelayanan milik zeithaml.
Hasil penelitian itu menyimpulkan bahwa responden menilai gaya kepemimpinan sudah mencerminkan pemimpin pelayanan sebesar 75% dan kualitas pelayanan sudah baik dengan penilaian juga sebesar 75%. Untuk itu hubungan gaya kepemimpinan dengan kualitas pelayanan terjadi hubungan yang signifikan dan sangat kuat dengan nilai korelasi 0.9043 serta memiliki hubungan bersifat positif dalam artian bahwa semakin kuat gaya kepemimpinan maka semakin baik pula kualitas pelayanan yang diberikan.
So, jadi institusi pemerintahan yang memiliki tugas melayani masyarakat setidaknya memperhatikan kepemimpinan yang ada di institusi itu karena dampaknya juga besar terhadap kualitas pelayanan yang dilakukan. Salah satu contoh saja kepemimpinan melayani mampu menaikkan kinerja pegawai dibawahnya dengan karakter peduli dan merasa bertanggungjawab bersama menjaga kinerjanya sehingga pelayanan yang diberikan bisa optimal dan berkualitas.
Thanks, for read.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H