Lihat ke Halaman Asli

Permasalahan Pembuangan Sampah Rumah Tangga di Lingkungan Padat Penduduk

Diperbarui: 14 November 2020   20:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sampah merupakan hal yang berhubungan erat dalam kehidupan sehari-hari, permasalahan sampah ini menjadi salah satu hal yang butuh perhatian khusus baik dalam hal pengelolaan maupun pengadaan tempat pembuangan sampah itu sendiri. Seperti yang terjadi di lingkungan tempat tinggal saya yang berada di desa Sirahan Cluwak Pati. Di lingkungan yang padat penduduk seperti di tempat tinggal saya sangat sulit menemukan lahan kosong, jika terdapat lahan kosong yang di gunakan untuk membuang sampah letaknya berada di tengah-tengah perumahan warga sehingga menimbulkan bau busuk yang menyengat. Selain itu, banyak warga yang belum sadar akan kebersihan lingkungan dan kurangnya sosialisasi tentang penanganan sampah yang benar dari pihak terkait.

Sebagian besar warga masih belum bisa memilah sampah dengan baik. Mereka masih mencampur antara sampah organik dan anorganik. Termasuk dalam hal penanganan sampah popok bayi, mereka masih terikat dengan mitos bahwa popok bayi tidak boleh di bakar sehingga mereka membuangnya di sungai dan menyebabkan pencemaran sungai, selain popok bayi segala jenis limbah rumah tangga di buang ke sungai oleh warga yang tinggal di dekat aliran sungai. Sehingga menyebabkan air sungai menjadi keruh, berbau busuk, dan airnya tidak dapat mengalir.

Tetapi ada juga sebagian warga yang menyewa lahan kosong untuk di jadikan tempat pembuangan sampah dan membayar iuran dengan jumlah tertentu setiap bulannya. Meskipun ada tempat pembuangan sampah, sampah-sampah tersebut tidak terkelola dengan baik. Sampah-sampah tersebut hanya di bakar sehingga asapnya mengakibatkan polusi udara. Adapun sampah yang tidak bisa di bakar akan mengendap di tanah sehingga menyebabkan pencemaran tanah. Sedangkan sampah basah dari limbah rumah tangga yang susah terbakar akan mengundang lalat, sehingga dapat menimbulkan penyakit seperti diare, dan muntaber.

Jika keadaan seperti ini terus berlanjut akan berpengaruh pada kehidupan yang akan datang. Dan hal tersebut akan berdampak buruk terhadap warga yang tinggal di sekitar tempat pembuangan sampah dan sungai yang notabennya padat penduduk, maka dari itu kita perlu mengadakan sosialisasi kepada penduduk tentang pentingnya menjaga lingkungan dan menangani sampah secara benar demi kebaikan bersama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline