Lihat ke Halaman Asli

Vira Yuliani

Mahasiswa

Analisis Kelebihan, Kelemahan, dan Unsur Interpretasi Citra di Kota Salatiga, Provinsi Jawa Tengah

Diperbarui: 22 Maret 2024   18:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Abstrak

Penelitian ini bertujuan memahami kelebihan, kelemahan dan unsur interpretasi citra Kota Salatiga menggunakan Citra Landsat 8, Citra Sentinel 2 dan Citra Sas Planet tahun 2023. Dalam menganalisis arah dan pertumbuhan Kota Salatiga perlu mengkaji perubahan kondisi sosial ekonomi dari tahun ke tahun, mengkaji perubahan kondisi penggunaan lahan, dan mengkaji arah pertumbuhan Kota Salatiga. Mengkaji perubahan struktur wilayah perkotaan menggunakan penginderaan jauh untuk mengamati kondisi sekitar wilayah. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif, interpretasi citra, dan overlay untuk mendapatkan foto dengan kualitas citra baik dengan gambaran mengenai perubahan wilayah perkotaan. Analisis data-data pada unsur citra mendukung arah perkembangan, penggunaan lahan, perkembangan ekonomi, warna, garis, dan tutupan lahan wilayah Kota Salatiga. Penggunaan lahan, diantaranya hutan, permukiman, kebun, sawah, vegetasi dan lain-lain adalah bentuk pemanfaatan lingkungan alam oleh manusia dalam pemenuhan kebutuhan hidup dan perubahan kondisi wilayah memberikan dampak positif dan negatif yang mempengaruhi kondisi fisik, ekonomi, sosial dan budaya daerah Kota Salatiga. Manfaat pemrosesan dan menggunakan citra dapat menambah pengetahuan dalam dunia penginderaan jauh dan sistem informasi geospasial mengenai teknologi canggih yang memberikan data situasi wilayah dengan jarak jauh (Foto Udara).

Pendahuluan

Kota Salatiga merupakan kota yang berada di Provinsi Jawa Tengah yang beribukota di Kecamatan Sidomukti, memiliki empat kecamatan, diantaranya Randuacir, Sidorejo Kidul, Mangunsari, Sidorejo Lur dengan total luas wilayah 54,98 dan jumlah penduduk Kota Salatiga 201.369 Jiwa, memiliki jumlah penduduk laki-laki 99.872 jiwa dan perempuan 101.497 jiwa. Kepadatan penduduk di Kota Salatiga tahun 2023 sebesar 3.663 jiwa/km2, Kota Salatiga bersebelahan dengan Kota Semarang di wilayah selatan jarak 49 kilometer dan Kota Surakarta di sebelah utara dengan jarak 52 kilometer. Kota Salatiga berada diantara jalan yang menghubungkan antara Kabupaten Semarang dan Kota Surakarta.

Perkembangan teknologi informasi dibutuhkan untuk penerapan aspek kehidupan yang berbasis teknologi Geography Information System (GIS). Berdasarkan data penginderaan jauh berupa foto udara citra memantau tutupan lahan dan penggunaan lahan di wilayah Kota Salatiga dengan bantuan software pendukung, seperti ArcGIS dan QGIS untuk mengetahui konversi lahan wilayah. Penginderaan jauh adalah ilmu memperoleh data informasi tentang obyek, daerah, dan gejala yang diperoleh dalam menganalisis data menggunakan alat tanpa kontak langsung, sehingga penggunaan sistem penginderaan jauh dalam pengambilan citra sebagai pemrosesan pemetaan sangat dibutuhkan untuk menghasilkan dan mengkaji pemetaan yang telah diolah.

Satelit Landsat 8 mempunyai sensor Onboard Operational Land Imager (OOLI) dan Thermal Infrared Sensor (TIRS) memiliki 11 jumlah kanal. Satelit ini menghasilkan potret foto aerial sebanyak 11 buah dalam 16 hari dan setiap foto terdapat 1 band, 9 kanal (band 1-9) berada pada sensor Onbord Operational Land Imager dan 2 kanal (10 dan 11) pada TIRS. Pengambilan data citra menggunakan web/situs USGS yang bertanggung jawab terhadap penyediaan data pusat operasi penginderaan jauh dan sistem-sistem pengolahan stasiun bumi (Pengarsipan dan Jaringan-Jaringan Data). Landsat 8 merupakan generasi sensor terbaru dari ETM+landsat 7 yang diluncurkan orbit pada tahun 2011 dengan resolusi 30 meter dari citra landsat 7, memiliki fitur kanal baru, yaitu mendeteksi aerosol garis pantai dan kanal untuk mendetksi cirrus, kekurangan yang dimiliki citra landsat 8 tidak memiliki kanal inframerah termal (Yudistira et al. 2018). 

Satelit sentinel-2 adalah satelit pencitraan optik eropa yang diluncurkan tanggal 23 Juni 2015, bagian dari program Copernicus Badan Antariksa Eropa yang digunakan untuk menghasilkan citra satelit Penutupan Lahan Muka Bumi (Land Cover) yang dilengkapi dengan instrument multispectral dan memiliki 13 peta, data diperoleh dari instrument MSI (Multispectral Imager). Band citra satelit merupakan kumpulan panjang, gelombang, berdasarkan asal cahaya yang memiliki resolusi spasial 10 meter (pita merah, biru, hijau, near infrared), 20 meter dan 60 meter (pita near-infrared dan short-infrared). Resolusi temporal sentinel-2 selama sepuluh hari dilakukan oleh satu satelit yang ditambah lima hari, kemudian dilakukan dengan dua satelit akan memperoleh observasi berjumlah banyak (Miranda and Aryuni 2021)

Data Satelit Citra memiliki manfaat yang signifikan dalam penelitian untuk mengidentifikasi objek permukaan bumi, seperti pohon, bangunan, dan lain sebagainya yang digunakan pembuataan peta akurat untuk memperoleh informasi seperti topografi, pola erosi, potensi bencana banjir, gempa bumi, dan gunung apa yang aktif Satelit Citron dapat digunakan untuk mengidentifikasi batas lahan, penggunaan, dan kondisi lahan dalam pemetaan lahan. Citra satelit berguna untuk pemantauan perkembangan kota penanggulangan bencana, perencanaan infrastruktur, pertanian, perkebunan dan pembuatan peta wilayah.

Sistem Informasi Geografis digunakan untuk mengumpulkan, mengintegrasikan, menganalisa informasi-informasi yang berhubungan dengan permukaan bumi dan penginderaan jauh satelit mampu menyediakan data dengan cakupan yang luas, secara cepat dan tepat waktu (Gemilang and Papilaya 2019)

Google Earth adalah program globe virtual oleh Keyhole, Inc. Diterbitkan oleh Google. Untuk memetakan bumi dari superimposisi gambar yang dikumpulkan dari pemetaan satelit, fotografi udara, dan globe GIS 3D. Google Earth tersedia tiga lisensi, yaitu versi gratis dengan kemampuan terbatas, Google Earth Plus ($20), dan Google Earth Pro ($400 per tahun, yang digunakan komersial yang diambil alih oleh Google pada tahun 2004 dan mengganti menjadi Google Earth tahun 2005.

Metode

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline