Lihat ke Halaman Asli

Vira Yuliani

Mahasiswa

Analisis Cuaca dan Iklim Kota Bengkulu

Diperbarui: 26 Maret 2023   15:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Perubahan iklim menyebabkan perubahan pola hujan, pergeseran musim, kenaikan suhu dan kenaikan muka air laut. Salah satu dampak perubahan iklim bidang pertanian adalah kegagalan panen, bidang transportasi ialah terganggunya aktivitas penerbangan, bidang Kesehatan adalah meningkatnya distribusi penyakit malaria, bidang peternakan berdampak terhadap kekeringan dan meningkatnya suhu dalam jangka waktu lama yang berpengaruh terhadap pasokan pangan hewan ternak serta meningkatnya parasit di kalangan hewan dan tumbuhan, perubahan iklim berpengaruh terhadap kehidupan manusia yang menyebabkan peningkatan kewaspadaan bencana alam.

Secara Geografis kota Bengkulu terletak antara 102'°14'42" dan 102°22'45" Bujur Timur dan 3°43'49" - 4°01'00" lintang selatang dan terletak diantara 3°45"-3°57 dari ekuator atau 2048" selatan khatulistiwa, luas daratan 14.452 ha. Berdasarkan kriteria wilayah kabupaten dengan ekosistem pesisir atau tepat disebelah air dan laut. Terdapat 7 kawasan pesisir dari 8 kabupaten, yaitu Muara Bang Bangor, Sungai Serut, Teluk Segara, Ratu Agung, Ratu Samban, Gading Cempaka, Kampung Melayu dan kecamatan Selebar yang tidak memiliki laut dan pesisir.

Kota Bengkulu adalah sebuah kotamadya di Provinsi Bengkulu. Kota di pesisir barat Provinsi Bengkulu ini memiliki pemandangan indah dan bersejarah. Kota Bengkulu memiliki pantai yang panjang dan ditumbuhi hutan pinus yang digunakan sebagai jalur perdagangan.

Berdasarkan hasil framing tex data cuaca dan iklim Kota Bengkulu pada tahun 2019-2023. Pada tahun 2019 stasiun meteorologi menyebutkan peringatan dini bencana akibat pemanasan global karena meningkatnya pergerakan massa udara, cuaca ekstrem mengakibatkan beberapa daerah di Bengkulu tergenang banjir. Pada tahun 2021 perubahan iklim global menyebabkan kekeringan panjang akibat dampak El Nino dan La Nina. 

Pada tahun 2022 Kota Bengkulu kembali dilanda cuaca ekstrem yang mengindikasikan bencana alam, cuaca ekstrem seperti meningkatkan intensitas hujan, angin kencang, gelombang tinggi di perairan di beberapa wilayah Bengkulu yang berpotensi menimbulkan banjir, tanah longsor dan angin puting beliung. Pada tahun 2023 cuaca ekstrem menyebabkan kegagalan panen dan naiknya gelombang air perairan di sejumlah daerah Kota Bengkulu.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline