Lihat ke Halaman Asli

Syaripudin Zuhri

TERVERIFIKASI

Pembelajar sampai akhir

Kenapa Para Tokoh Dilukis Bertelinga Lebar?

Diperbarui: 1 Agustus 2024   12:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Einstein sang pencetus Tiori Relativitas yang dilukis dengan telinganya lebar. Dokumen prbadi SZ.

Salam kenal dulu, saya, Syaripudin Zuhri www.kompasiana.com/virays, karena kemarin kita belum kenal satu sama lain. Begitu cara saya memperkenalkan diri saat masuk ke komunitas baru di WAG, Washapp Group. Nah ketika masuk ke WAG satupena pun saya memperkenalkannya demikian. 

Nah dalam acara satupena Alhamdulillah saya hadir, hadir dalam acara Peluncuran dan Diskusi Buku : " Ketika Kata dan Nada Berjumpa" di Nomu Lounce, Mahakam 24 Residence. Jln Mahakam 1 Nomor 11. Blok M Kebayoran Baru, Jaksel. Jumat, 26 Juli 2024, waktu: 14.00 s.d selesai

Acaranya keren. Dari sebelum jam 14.00 para undangan dari Penasatu Jakarta dan sekitarnya. Dan saya hadir untuk kedua kali dalam acara Satupena. Sebelumnya saya hadir di acara bedah buku Ibu Sastri, Satupena Padang, di TIM, Taman Ismail Marzuki, dalam acara bedah buku puisi tentang Bung Hatta. Dari Ibu Sastri saya diarahkan ke Ibu Nia Samsihono, Satupena, Jakarta, untuk pengiriman tulisan Ebook saya: Rusia selayang pandang dan Pelangi di Langit Moskow.

Nah gayung bersambut dengan adanya undangan peluncuran dan bedah buku di atas. Saya datangi dan Alhamdulillah jadi kenal dengan Pak Denny JA secara langsung. Saya kenal Beliau ketika Pilpres dengan hasil surveynya yg mebuat heboh, Pilpres satu putaran, dan benar adanya. 

Luar biasa, itu survey keren, karena terbukti satu putaran Probowo menang, walau sudah melalui sedang MK, Mahkamah Konsitusi, yang membuat para pendukung masing-masing paslon, 01, 02 dan 03 panas dingin. Jadi saya kenal Pak Dennny JA bukan secara langsung. Beliau tentu tak kenal saya, karena saya kenal lewat medsos dan berita.

Lihat itu Mahatma Gandhi dengan telinganya yang luar biasa lebar, gmn jika keturunanya melihat lukisan tsb? Dokumen pribadi SZ.

Nah dalam rangka memperkenal diri ke Satupena itu lah saya dan teman-teman kompasioner unjuk tulisan, karena Satu pena memang kumpulan para penulis handal, yang saya kenal sejak duduk di bangku SMA melalui karya tulis mereka, dan ketemunya baru sekarang setelah beberapa puluh tahun kemudian, salah satunya dengan penulis Pipit Senja, luar biasa. Nah kami sudah menulis 4 buku ontologi dan sudah diterbitkan, buku- buku tersebut adalah :

1. Jokowi ( bukan) untuk Presiden
2. Kami tidak lupa Indonesia
3. Ahok untuk Indonesia
4. 150 kompasioner menulis.

Saya pribadi juga telah membuat E-book sbb:
1. Rusia selayang pandang
2. Buat apa sakit hati
3. Pelangi di Langit Moskow
4. Obat Penawar Hati yg gelisah
5. Ketika Tuhan Diprotes, Dia tetap menyayangi hambaNya.

Semua tulisan tersebut bisa dilacak dijejak digital, terutama di www.kompasiana.com/virays dan di www.eramuslim.com bagian oase iman. Mohon kritik, saran dan masukan agar pada karya-karya mendatang lebih baik lagi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline