Ada fenomena menarik di saat tahun kampanye 2019 ini, selain istilah kecebong, kampret, gandaruwo, kuntilanak, propaganda Rusia, berseliweran diarena media social dan publik, tak kalah santernya istilah yang dikeluarkan oleh seorang pengamat politik yang wajahnya tak asing lagi di acara Indonesia Lawyer Club ( ILC).
Tokoh yang satu ini tak kalah gamblangnya dalam debat atau diskusi di ILC, bahkan dengan otak dan gagasannya yang cemerlang, seringkali lawan bicaranya sampai terdiam, terpaku bahkan terpojok, tak bisa berkata-kata apa-apa, diam seribu bahasa, melongo!
Anda tahu tokoh yang saya maksudkan, dan istilah yang dikeluarkannya juga bukan main-main, dungu alias bodoh, repotnya kata dungu tersebut bukan hanya ditujukan pada lawan bicaranya, tapi juga termasuk orang paling atas di negeri ini, bahkan system pemerintahan yang ada pun tak kalah pedasnya dihantam dengan kata D U N G U! Sebuah keberanian yang tak tertandingi, ini bukan sumpah serapah kotor, tapi benar-benar kata yang digunkan dengan nalar yang tinggi dan matang.
Apa sih dungu itu? Mari kita lihat artinya dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI): " du.ngu Adjektiva (kata sifat) sangat tumpul otaknya; tidak cerdas; bebal; bodoh" Bayangkan kata yang digunakan oleh tokoh kita yang satu ini.
Benar-benar kata yang bisa menyinggung perasaan bagi siapa saja yang terkena atau kuping panas mendengarnya. Bahkan bisa sampai perang mulut di acara ILC, saking jengkelnya pada tokoh kita yang satu ini, sampai-sampai dibilang sombong! Padahal tidak demikian, karena dengan santai sang tokoh kita memberikan waktu untuk membantah, dengan hitungan menit, luar biasa.
Tapi saya tak mau membicarakan tentang sepak terjang sang tokoh, biarkan sang tokoh ini berjalan di relnya sendiri, yang mau tak mau, diakui atau tidak, tokoh kita ini sudah mencerdaskan bangsa dengan mantiq, permainan logika yang asik.
Tokoh ini telah mencerdaskan bangsa secara langsung maupun tidak langsung, karena setiap kata atau kalimat yang keluar benar-benar mengejutkan, dan itu masuk logika, logika yang cerdas, yang bernas, mantap!
Loh jadi apa yang mau ditulis? Dungu, sesuai dengan judulnya, mengapa takut dibilang dungu? Kalau arti yang sebenarnya, ya tentu saja sayapun tak mau, tapi kata dungu ini saya mau preteli perhurup, agar kata dungunya menjadi bernilai positif, bukan negatif seperti pegertian menurut KBBI di atas. Jadi apa itu D U N G U? Mari kita bahas satu demi satu.
Pertama hurup " D" artinya Doa. Mari kita mulai sesuatu dengan doa atau berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Tuhan yang telah menciptakan seluruh alam semesta beserta isinya, termasuk di dalamnya.
Doa itu adalah permintaan atau pengharapan kepada Tuhan. Tuhan senang bila hambaNya minta atau berdoa kepadaNya, setiap doa dijanjikan akan dikabulkan" Berdoalah kepadaKu, niscaya akan Aku kabulkan doamu"
Begitu janjinya, walau doa tersebut tidak mesti dikabulkan saat itu juga, tapi tergantung bagaimana Tuhan memenuhinya, bukan maunya kita manusia. Manusia yang tak mau berdoa, dianggap sombong! Minta saja tak mau, apa lagi memberi. Dan doa juga adalah salah satu kunci orang yang sukses, karena orang yang sukses biasanya selain berikhtiar dia banyak berdoa kepada Tuhan.