Lihat ke Halaman Asli

Syaripudin Zuhri

TERVERIFIKASI

Pembelajar sampai akhir

Siapa Bilang Orang Rusia Mata Duitan?

Diperbarui: 2 September 2016   08:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Moskow di awal tahun 2016 yang lalu terabadikan dengan indahnya. Dokumen pribadi.

Siapa bilang orang Rusia mata duitan? Kalau dilihat kehidupan sehari-hari justru sebaliknya, bahkan pemerintah Rusia, dalam hal ini di Moskow, sedang menggusur habis tempat-tempat umum atau lokasi yang semula taman, kemudian dijadikan tempat berdagang dengan puluhan bahkan ratusan kios yang berhektar-hektar, kini telah digusur habis, tuntas setuntasnya, seperti yang ada di Ismailova, beberapa kilo meter dari sentral, Moskow, ke Timur Laut.

Begitu juga yang ada di dekat sportivnaya, dekat dengan stasiun metro yang sama dan bersebelah dengan gedung olah raga “kembaran” Gelora Bung Karno, jangan lupa itu, Gelora Bung Karno dibangun atas kerjasama dengan Rusia, dulu Uni Soviet, bersamaan dengan gedung-gedung lainnya, seperti Rumah Sakit ( RS) Persahabatan, disebut demikian karena memang RS Persahabatan tersebut adalah kerjasama hasil persahabatan Indonesia-Rusia, begitu juga dengan Patung Pak Tani di Menteng, patung selamat datang di Bunderan HI, dan lain sebagainya.

Kembali ke penggusuran yang dilakukan pemerintah Rusia, khusunya di Moskow dan kota-kota besar lainnya. Rusia seakan tak butuh duit, karena tempat yang digusur itu asetnya bisa mliyaran rubel perbulannya atau bahkan lebih. Hitungnya saja bila transaksi harian jutaan rubel. Begitu juga dengan tempat-tempat hiburan atau taman-taman bermain dengan sanak kelurga, teman dan handai tolan.

Yang tadinya ketika masuk bayar tiket, sekarang digratiskan, seperti Park Gorky atau Park Kulture, Musium On, WDNH, Taman Sokolniki dan lain sebagainya. Satu taman saja, kalau perorang dulu bayar sekitar 100 rubelan, taruhlan misalnya sehari 1000 orang, itu minimal, kali 100, sudah  100.000 rubel, dikalikan sebulan, 30, sudah 3 juta rubel, dikalikan setahun, 36 juta rubel. Itu baru minimal, bayangkan kalau dihari Sabtu dan Minggu atau hari libur nasional mereka, bisa 10.000 orang masuk ke taman tersebut, bisa anda hitung sendiri pemasukan buat kas Pemda Moskow.

Itu baru satu tempat, bandingkan di 4 tempat yang saya sebutkan di atas, berapa penghasilan Pemda Moskow, baru dari tiket saja, dan itu sekarang digratiskan! Belum lagi dengan pendapatan dari berbagai jenis permainan, seperti yang ada di Dunia Fantasi Ancol, semua digusur habis! Ada yang disisakan untuk anak-anak, seperti kemedi putar, pimpong, jumping sepeda dan yang sejenisnya. Jadi sarana yang ada, digratiskan untuk rakyat mereka, kerenkan?

Dan yang seakan tak butuh duit bukan hanya pemerintah, rakyatnyapun demikian, ini penglaman pribadi, ketika mereka menolong orang lain, ikhlas. Dan hal tersebut tak pernah saya lupakan, bisa anda bayangkan, di musim dingin, di malam hari, mobil anda tiba-tiba kempes, kemudian anda diberitahu bahwa ban mobil anda kempes, lalu ada yang menolong tanpa diminta, lagi dingin-dinginnya karena di musim dingin, yang minusnya bisa sampai minus 30-an, lalu ditolong, dibukakan ban mobil anda, diganti dengan ban mobil cadangan, selesai kurang lebih setengah jam, lalu anda member tip, dan tip tersebut ditolak, apa pendapat anda?

Sekarang masuk ke taman WDNH gratis, dulu bayar. Foto: dokumen pribadi.

Begitu juga ketika pintu rumah anda rusak, kemudian minta tolong kepada orang Rusia, dibelikan alatnya ke toko matrial, yang makan waktu tidak sedikit, setelah itu dipasang dengan yang baru, lalu anda memberikan tip sebagai tanda terima kasih, tip itupun ditolak, ketika tanya merokok, mungkin mau kalau diberikan tip rokok, ternyata juga tak merokok, biasanya kalau tukang suka merokok, inipun tidak merokok, coba apa pendapat anda?

Jadi banyak sekali contoh dari hal-hal yang tak terduga dari orang Rusia, yang kalau dalam cerita-cerita sejak perang dingin, di tahun 60- 90-an, boleh dibilang tak ada yang baik tentang Rusia, terutama di film-filmnya Holywood, dari mulai filmnya James Bond si Agen Rahasia 007, sampai filmnya Mission Imposible ke 5. Ya bisa dimaklumi karena yang membuat AS, yang boleh dibilang menjadi “ musuh bebuyutan” sampai detik ini, ya bisa dimengerti, karena hanya Rusia-lah yang masih dapat mengimbangi arogansinya AS. Tapi ditataran bawah, banyak warga AS yang menikah dengan Rusia, unik bukan? Satu lagi, merk HP paling terkenal di AS paling laku di Rusia, saya ga sebut merknya, nanti disebut iklan, padahal saya tak dibayar itu mengiklan merk tersebut.

Kembali ke orang Rusia yang sekan tak butuh duit. Jadi kalau melihat social budayanya orang Rusia, maka akan dipahami, bahwa apa yang terlihat secara fisik, belum tentu menggambarkan hal yang ada di dalam hati. Setiap kebaikan yang anda berikan kepada orang Rusia, orang Rusia akan membalas kebaikan tersebut. Bila anda memberikan sesuatu pada orang Rusia, maka orang tersebut akan berusaha mengingat nama anda, dan berusaha menanyakan nama anda siapa? Lalu mereka akan mendoakannya. Jadi siapa bilang orang Rusia tak suka berdoa dan mendoakan orang lain?

Taman begini indah, bayar pun rakyat Rusia pun mau, tapi ini digratiskan. Foto: dokumen pribadi.

Lebih unik lagi, bila ada ummat Kristen melihat gereja, dia akan segera menunduk lalu berdoa, anda bisa bayangkan, bagi ummat Kristen Ortodok yang beriman, setiap gereja yang dijumpainya, langsung menunduk dan berdoa, dan untuk gereja ortodok di Moskow khususnya, hampir setiap seratus atau dalam radius ratusan meter ada gereja, nah setiap ada gereja, dari luar gereja mereka menunduk dan berdoa, luar biasa.

Begitu juga ummat Islamnya, walau dingin-dingin dan bersalju, mereka tetap sholat Jum’at di luar, apa lagi kalau Idul Fitri dan Idul Adha, puluhan ribu ummat Islam berjejer rapi, berbaris rapi di tengah –tengah turunnya salju, mereka tetap khusu sholat, itu di musim dingin, apa lagi di musim panas, lebih giat lagi mereka beribadah, karena tak ada halangan salju dan dingin yang membekukan tulang-tulang. Jadi siapa bilang di Rusia anti agama? Dulu di jaman Uni Soviet iya, sekarang tidak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline