Lihat ke Halaman Asli

Syaripudin Zuhri

TERVERIFIKASI

Pembelajar sampai akhir

Ahok Saja Tidak Takut, Mengapa Anda Takut?

Diperbarui: 16 Maret 2016   12:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika Ahok sedang mencaci maki orang, sebenarnya Ahok sedang mencaci maki dirinya sendiri, jangan lupa, ketika telunjuknya mengarah pada orang, keempat jarinya yang lain ke arah dirinya sendiri. Sumber:pinturamariareis.blogspot.com

 

Sekarang lagi jamannya orang atau siapapun, terutama bagai tokoh atau pajabat tingkat nasional atau daerah yang aktif di media social atau tidak, dan tingkah lakunya akan sorot oleh masyarakat, nitizen. Jangankan yang jelas-jelas sangat kotroversial seperti Ahok, misalnya. Pejabat yang diam atau tak bersuara apapun di media  tetap kena semprot, kerjanya apa? Begitu juga bagi pejabat-pejabat yang menduduki posisi strategis di pemerintahan lainnya, seperti presiden, ketua dan anggota DPR, DPD, BPK, MA, MK, KY akan menjadi “santapan empuk” bagi medsos untuk membully bila melakukan hal-hal yang tidak elok bagi seorang pejabat negara, terutama kalau korupsi.

 Bagi yang sering mendapat celaan, hinaan, caci maki dan sebagainya atau istilah yang lagi ngetop sekarang ini, di bully! Jangan pernah menyerah, jangan pernah kalah, jangan pernah tunduk pada yang suka membully, jangan pernah tunduk pada yang suka menghina, tunjukan bahwa dunia akan berputar! Kalau sekarang miskin, nanti kaya, kalau sekarang bodoh nanti pintar dan seterusnya. Dunia akan berubah dengan usaha dan kerja keras bagi orang yang suka dibully, tentu saja dengan pertolongan Tuhan. Terimalah hidup ini sebagai mana adanya, bukan bagaimana maunya anda. Sekali lagi terimalah hidup ini sebagaimana adanya, jangan punya kinginan/khayalan yang muluk-muluk yang tidak sesuai dengan kemampuan dan di luar jangkauan anda.

Bila anda dibully katakan kepada yang suka menghina atau membully, katakan padanya: “Silahkan apapun yang anda lakukan bebas, silahkan berbuat sesuka hati, tapi ingat anda akan mati. Silahkan anda perbanyak harta dan kau tumpuk hartamu, tapi semua itu tidak akan anda bawa mati. Silahkan percantik diri anda sedemikian rupa hingga dapat mengalahkan bidadari, tapi ingat anda akan menjadi bangkai. Silahkan anda perhebat kegagahan diri anda dengan berbagai macam olah raga hingga sekuat banteng, tapi ingat akhirnya tubuhnya hanya tinggal tulang belulang”

“Silahkan anda kejar, anda raih kedudukan dan jabatan hingga orang lain tunduk kepada anda, tapi ingat kau akan menjadi santapan cacing-cacing tanah. Silahkan anda perbagus rumah anda, sehingga mengalahkan istana raja- raja, tapi ingat rumah anda yang terakhir adalah kuburan!” Bilapun anda masih belum puas, silahkan terus menghina orang lain, tapi sekali lagi, ingat anda akan mati juga, ingat pembalasan di akherat nanti. Wau serem ya kalau bawa-bawa kematian, loh  mengapa takut, bukankah ujung perjalan hidup kita  adalah kematian. Wah seperti ceramah agama nih, ya biarin aja, emanya gue pikirin, EGP aja kawan, dan tetaplah berbuat baik.

Dan bekal untuk orang yang dibully adalah tigal hal yaitu taqwa, ikhlas dan sabar, kuatkan iman dan terus menerus meminta perlindungan Tuhan. Jangan pernah putus asa walaupun sering dhina atau atau dibully. Ingat, setiap pembawa risalah pada jamannya, juga orang-orang yang sering dibully, dihina, dicacimaki, dianggap gila dan lain sebagainya, diusir dari tanah kelahirannya, lihat sejarah nabi  Musa AS, nabi Muhammad SAW, bahkan mereka menjadi sasaran pembunuhan.

Jadi ketika anda dihina atau dibully, itu masih belum apa-apa, yang dihina hanya mungkin kebodohan anda, kemiskinan anda, keburukan fisik atau wajah anda, itu hanya masalah pribadi, bukan iman anda, tapi bila yang dihina atau dibully iman anda, keyakinan anda atau agama anda, jangan diam. Harus dilawan, harus dijawab tantangan tersebut. Dalam Islam disebut jihad, membela kebenaran dengan sungguh-sungguh. Jadi jihad itu tidak harus membunuh orang, kecuali dalam peperangan. Dan membela kebenaran tentu saja dengan penuh hikmah dan bijaksana, tidak dengan anarkis atau dengan kekerasan, tetap dengan kelembutan hati.

Jadi kuatkan iman dan Islam (untuk orang Islam) anda ketika menghadapi celaan atau hinaan. Katakan: “Dibully, siapa takut?” Ingat, keadaan iman bisa di ibaratkan pohon pada musim gugur, silahkan daun-daun, ranting-ranting berguguran dan patah, tapi akar pohon tidak boleh tercabut, tetap kokoh. Walaupun seperti pohon yang mati tapi tetap hidup, dan pada saatnya akan kembali menghijau di musim Semi dan Musim panas, itulah contoh iman tetap kokoh di segala musim.

Jadi ketika dihina atau dibully, ibarat daun di pohon keimanan dan keislaman anda sedang digugurkan oleh orang orang yang suka membully, biarkan daun-daun itu berguguran, tapi pohon keimanan dan keislaman anda tidak mati, tidak roboh tidak hancur. Dan pada saatnya di musim semi akan kembali pohon anda tumbuh dengan dedaunan dan buahnya yang segar.

Begitulah buah ketaqwaan, kesabaran dan keikhlasan anda ketika dibully, Pada saatnya nanti anda akan meraih kesuksesan, karena dibully bukan menyebabkan kiamat pada kehidupan anda. Dibully itu ibarat pupuk pada pohon keimanan anda, semakin banyak dibully, semakin banyak pupuk yang diberikan dan itu membuat jiwa anda semakin kuat. Jadi kenapa harus takut dan minder ketika dibully? Sekali lagi katakan: EGP, Emangnya Gue Pikirin, dan jikanpun di bully itu racun, jadikan racun itu obat, beres.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline