Wanita Rusia sedang asik mengamati sayuran dan buah-buahan yang dibentuk seperti manusia. Dokumen pribadi
Sehubungan dengan ulang tahun kota Moskow yang ke 868, Moskow terus saja berbenah diri, apa lagi nanti di tahun 2018 Moskow dan beberapa kota penting lainnya di Rusia akan menjadi tuan rumah Piala Dunia, yang sedang-sedang ditunggu-tunggu penggemar sepak bola dunia, di mana pun mereka berada.
Di luar itu, setiap tahun Moskow mengadakan acara atau berbagai festival untuk menyambut kelahirannya, dan kebetulan jatuhnya pada menjelang musim gugur, artinya suasana udara menyenangkan, karena cuaca tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin untuk ukuran-ukuran orang Rusia, karena suhu berkisar plus 15 derajat C. Bahkan kemarin , Sabtu 12 September 2015 hampir seharian mendung, tapi tidak hujan, menjelang sore matahari muncul sebentar, kemudian kembali tertutup awan.
Dulu, bebera tahun lalu, ketika Moskow berulang tahun genap 850 tahun, pas di angka bulat tersebut, pihak negaranya, Rusia, yang mempunya maskapai penerbangan Aeroplot, benar-benar milik sendiri, karena dibuat sendiri oleh Rusia. Bukan seperti kebanyakan negara lain, nama maskapainya dari mereka, tapi pesawat dibuat oleh negara lain.
Nah saat itu, saat pas 850 tahun HUT Moskow, mereka membuat kejutan buat seluruh dunia, termasuk buat Indonesia, saat itu masih ada penerbangan antara Moskow-Jakarta, dengan pesawat Aeroflot tadi, sekarang sudah tak ada lagi Aeroflot yang terbang atau melayani jalur penerbangan Jakarta-Moskow atau sebaliknya.
Mengapa kejutan? Anda bisa bayangkan Moskow-Jakarta PP hanya $200 dengan kurs 1$=15 rubel. Mungkin tak ada lagi dalam sejarah, jarak penerbangan yang memakan waktu tak kurang dari 15 jam tiketnya super murah meriah. Atau mungkin nanti kali saat Moskow berulang tahun ke 900 tahun, ke 9 abad mereka mengadakan kejutan lagi untuk industri penerbangan internasional. Entah apa bentuknya, saya tak tahu.
Kita kembali ke festival yang setiap tahun diadakan di Moskow, kali ini festival sayur dan buah-buahan, wah kalau ibu-ibu pasti senang nih, bisa tidak mau pulan-pulang melihat festival sayuran tersebut, mengapa? Karena sangat menarik, dan acaranya disebar di beberapa titik di Moskow, terutama di setiap taman-taman yang tersebar di Moskow. Di Park Culture atau Park Gorky, taman Musium On, Sokolniki dan lain sebagainya.
Dan jangan lupa, taman tersebut, kalau di kita seperti Taman Mini Indonesia Indah, Dunia fantasi di Ancol, taman Matahari di Puncak dan yang sejenisnya. Bedanya, kalau di taman-taman yang ada di Jakarta atau di kota besar lainnya di Indonesia, biasanya bayar, dan sebaliknya di Moskow sekarang digratiskan, jadi rakyat Moskow benar-benar dimanjakan oleh pemerintahnya, seakan pemerintah atau wali kota Moskow tak butuh duit.
Coba hitung, membayar saja mereka mau, loh ini gratis, tis! Mari kita kalkulasi sedikit, agar tahu, bahwa rakyat yang sudah bayar pajak, jangan dibebani lagi dengan masuk ke taman saja mesti bayar mahal. Di Moskow sudah beberapa tahun terakhir ini digratiskan, plus wifi gratis, tis!
Mari kita hitung, taruh saja misalnya, masuk tigaratus rubel rata-rata atau sekitar $5 dengan kurs Indonesia sekarang kurang lebih Rp90.000 dengan asumsi $1=Rp 14.000. Maka bila masuk pengunjung setiap misalnya 1000 orang saja, padahal lebih dari itu, sudah terkumpul 300.000 rubel atau $5000 perhari, sebulan, setahun berapa coba? Itu baru tiketnya dan baru satu taman, belum lagi hasil restribusi dari kafe-kafe yang ada di dalamnya. Namun pemasukan sebesar itu dihilangkan semuanya, digratiskan, apa tidak hebat?
Hebatnya lagi walaupun serba gratis pembangunan di Moskow tak henti-hentinya, terus saja berbenah diri, sehingga yang tadinya jalan-jalan yang sudah lebar diperlebar lagi untuk pejalan kaki dan pengguna sepeda. Luar biasa dan itu tak harus dengan cara kekerasan, tak ada istilah penggusuran di Moskow yang membuat rakyat dan pemerintahnya harus sampai”tawuran”.