Lihat ke Halaman Asli

Syaripudin Zuhri

TERVERIFIKASI

Pembelajar sampai akhir

Jokowi Blusukan Diliput TV5 Perancis!

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13959759981031234043

[caption id="attachment_300968" align="aligncenter" width="525" caption="Jokowi sedang diwawancarai oleh reporter TV5 Perancis. Gaya Jokowi yang apa adanya terlihat dalam wawancara tersebut. Sumber: TV5 Perancis."][/caption]

Rupanya Jokowi sukar dibendung lawan-lawan politiknya, sampai-sampai para Jenderal pun dipasang untuk menjadi wacapresnya Jokowi! Bukannya Jokowi dijadikan wacapres para Jendral, luar biasa! Politikus-politikus ulung semacam Akbar Tanjung, yang sudah "jatuh bangun" dalam perpolitikan nasional pun siap dijadikan wacapresnya Jokowi. Uniknya lagi JK, yang mantan Wakil Presiden RI pada pada masa 2004-2009 pun "rela" dipasangkan dengan Jokowi, lagi lagi bukan sebagai Capres, tapi wacapresnya Jokowi, ruar... biasa! Eh salah ya, luar biasa, mantap!

Jokowi kelihatannya susah dibendung, diserang dengan puisi " Air Mata Buaya", dengan serangan" capres mencela mencle", jangan mau dipilih capres boneka, jangan pilih capres pembohong, jangan pilih capres yang pagi "tempe", sore "tahu" dan seterusnya, tak mempan! Jokowi tetap saja berlenggang kangkung, dengan senyuman khasnya, yang sederhana. Repot memang lawan politik  menghadapi orang semacam Jokowi, dihina bukannya membalas, eh dia bilang" biarin aja!" Sambil tetap tersenyum.

[caption id="attachment_300969" align="aligncenter" width="360" caption="Jokowi sedang serius ketika diwawancarai oleh reporter TV5 Perancis di Jakarta. Sumber; TV5 Perancis."]

13959761251374146811

[/caption]

Bahkan pernah sampai dibilang "Gubernur Monyet"pun Jokowi santai aja, yang menyerang Jokowi benar-benar seperti menghadapi tembok tebal yang terbuat dari baja yang berkualitas tinggi, sehingga apapun yang "tembakan" kepadanya, mental! Ya seperti baju anti peluru, ditembaki dengan peluru yang begitu banyak, tak satupun yang mengenai atau melukai Jokowi, mantap!

Biarkan Jokwo diserang dengan lawan-lawan politiknya, yang jelas,  siapapun lawannya, kelihatan Jokowi "masih di atas angin". Biarkan Jokowi diserang oleh capres-capres yang kelihatan sudah "putus asa" melawan Jokowi, karena dilawan dengan gaya biasa, tak mempan! Maka diserang dengan membongkar keburukan atau kekurangan Jokowi, yang lagi-lagi tak mempan!  Salah satu capres yang begitu "ngebet"  seakan RI1 sudah di tangannnya, kini harus "jungkir balik" menghadapi Jokowi.

Biarkan Jokowi diserang oleh lawan-lawan politiknya, tapi Saya ingin mengajak Anda semua berhenti sejenak nonton TV, loh apa hubungannya dengan pencapresan Jokowi? Coba lihat ini, ternyata Jokowi sudah di pantau oleh media-media asing, salah satunya dari TV5 Perancis! Kebetulan kemarin malam, tgl 27 Maret 2014 Saya lagi asik nonton TV, biasa tempat mencari berita sambil makan malam atau menjelang istirahat, setelah bergonti ganti saluran, tiba-tiba ada yang menarik? Ya apa lagi kalau bukan tentang Indonesia, dan yang lebih menarik lagi di TV5 Perancis ini sedang membahas yang sedang "in", apa lagi kalau bukan Jokowi!

[caption id="attachment_300970" align="aligncenter" width="360" caption="Jokowi bersepeda dan reporter TV5 perancis ikut bersepeda, repoter TV5 berkaos hitam. Sumber: TV5 Perancis. "]

1395976245341281522

[/caption]

Ya sudah Saya "terpaku" di TV5, di tengan-tengah puluhan bahkan ratusan stasiun pada saat itu, biasa kalau ada berita tentang Indonesia, apapun namanya, akan menjadi gaya tarik sendiri bagi Saya. Yang biasa menjadi bahan berita memang Bali di stasiun TV-TV asing, itu pernah Saya tulis juga. Waktu itu yang memberitakannya adalah salah satu dari stasiun TV di Rusia, TV Fiatnica. Nah sekarang yang menjadi obyek TV5 adalah  Indonesia  secara umum. Salah satu andalan acara TV5  adalah acara "Planet Kita", ya semacam acara TV " Channel Geography"  yang berisi tentang perjalanan di pelosok-pelosok negara.

TV5  dalam acara "membedah Indonesia" di acara "Planet Kita"  masuk ke pelosok-pelosok Indonesia, tentunya tidak semua, karena Indonesia begitu luas, mungkin yang menjadi daya tarik mereka atau dengan sengaja mencari obyek yang "tak terlihat oleh dunia", apa itu? Ujung Kulon dan masyarakat sekitarnya, terus masuk ke Jakarta dengan berbagai macam problemanya, sampah di mana-mana, kemiskinan dan masyarakat yang  tinggal di bantaran-bantaran sungai, para pemulung di ekspos besar-besaran, sepertinya ingin memperlihatkan kepada dunia, bahwa di Jakarta yang penuh dengan gedung-gedung pencakar langit, masih banyak yang hidup di bawah garis kemiskinan.

Digambarkan dengan amat jelas perjalan seorang ibu pemulung, yang mencari "kehidupan" di tengah-tengah sampah! Dan betempat tinggal di gubuk, yang juga hasil dari daur ulang sampah! Rupanya itu yang ingin diperlihatkan oleh TV5 Perancis! Seakan-akan menggambarkan Indonesia itu begitu sengsaranya! Tapi itu hak mereka untuk menyebarluaskan kemiskinan yang berada di Jakarta! Yang lebih "myedihkan" lagi ketika ada "hukuman cambuk" yang diperlihatkan, ya apa lagi kalau bukan mencoba "mengkritisi" hal-hal yang menurut "kaca mata" Barat melanggar HAM.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline