[caption id="attachment_306823" align="aligncenter" width="600" caption="Ini dia, tiga dari pemimpin partai yang masih muda dan tetap bertengger pada kedudukannya masing-masing, Muhamin dan Anis Matta, satunya lagu sedang kena KPK. Ilustrasi: antaranews.com dan tribunews.com"][/caption]
Masih ada sisa pemimpin muda Indonesia yang masih menjadi pemimpin partai. Tahun lalu, tepaynya tanggal 14 Februari 2013 Saya pernah menulis mereka, dengan judul : Inikah 3 Capres Golongan Muda?. Generasi muda ada yang mencapai puncak kempimpnana di partai masing-masing, mereka adalah Anas Urbaningrum, Muhaimin Iskandar dan Anis Matta.
Anas Urbaningrum, mantan ketua Partai Demokrat, sayang tersandung kasus korupsi yang sekarang menjadi tahanan KPK, otomatis telah gugur menjadi harapan bangsa ke depan, apa lagi menjadi capres, akan susah diterima masyarakat, karena sudah cacat hukum yang terang benderang, walaupun belum ada kekuata hukum yang mengganjel Anas, tapi dengan ditahannya oleh KPK, rasanya susah untuk mencuci nama baik Anas Urbaningrum.
Yang masih tersisa kini tinggal Muhaimin Iskandan ketua PKB( Partai Kebangkitan Bangsa) dan Anis Matta ketua PKS( Partai Keadilan Sejahtera). Dua tokoh muda ini sekarang masih bertengger di partai masing-masing! Untuk Anis Matta bahkan sudah dijadikan salah satu capres di PKS, bersamaan dengan Hidayat Nur Wahid dan Ahmad Heryawan. Sedangkan Muhaimin Iskandar, ada selentingan akan di capreskan juga oleh PKB.
Kalau dua pemimpin muda ini bersatu, yaitu PKB dan PKS, maka akan menarik untuk menjadi kajiadn politik saat ini. Karena mereka masih punya harapan jauh ke depan. Masih ada Pilpres 2019, 2024 dan 2029. Yang kalau dilihat dari sisi usia ketiga Pilpres mendatang itu masih bisa terjangkau oleh mereka. Jadi Muahimin dan Anis dua tokoh muda yang masih punya harapan untuk dipilih di masa-masa mendatang.
Kalau Muhaimin dan Anis Matta berani bergabung dan kemudian mengajak partai lain untuk bekerjasama atau berkoalisi, Seperti PAN, PPP atau PBB, maka mereka bisa mencalonkan sendiri menjadi Capres atau cawapres. Untuk tahun 2014 ini boleh dijadikan batu ujian atau test untuk masyarakat, sejauh mana mereka dipilih oleh rakyat, Targetnya hanya untuk mengetahui berepa persen pemilih yang memilih mereka.
Muhaimin manjadi capres dan Anis menjadi cawapres, atau dibalik capres Anis Matta dan cawapresnya Muhaimin Iskandar. Ini sesuatu yang menarik untuk generasi muda. Regenerasi kepemimpinan Indonesia harus dimulai dari sekarang. Makanya Saya setuju dengan kriterianya BJ Habibie, dimana capres diusulkan antara 40-60. Nah Muhaimin Iskndar dan Anis Matta ada yang usia masing-masing berkisar antara 47 dan 45 tahun, jadi benar-benar masih muda ketimbang capres lainnya.
Indonesia butuh generasi muda untuk mempimpin bangsa. Kalau mereka berdua, Muhimin dan Anis selamat dan bebas dari KKN serta tak tersentuh KPK, ini sesuatu yang menarik. Artinya sebagai pemimpin muda mereka tidak tergoda oleh harta, tahta dan, maaf, wanita. Biarlah Anas Urbaningrum kini menjadi tahanan KPK, sayang memang, pemimpim muda seperti Anas tersangkut KPK, padahal perjalanan politiknya masih jauh ke depan. Begitu juga dengan Andi Malarangeng, tokoh muda inipun tersangkut KPK.
Kembali kepada dua tokoh muda yang masih memimpin partai, PKB dan PKS, Muhaimin Iskandar dan Anis Matta. Mereka bisa menjadi pemimpin di masa depan, asal sepak terjang mereka tetap bersih, dan sukur-sukur bisa seperti Jokowi, yang gemar blusukan dan mendekati rakyat. Muhaimin dan Anis mata masih punya waktu, mereka masih punya harapan ke depan yang jauh. Kalau mereka bisa bertahan di partai masing-masing dan tidak tersangkut KKN, ada harapan anak muda ini menjadi tokoh penting di masa depan.
Sayangnya mereka tak bergabung, tak berani untuk menyatu, padahal sama-sama partai yang berbasis Islam, bersamaan dengan PAN, PPP dan PBB. Kalau mereka bergerak dan bersatu lima partai berbasis Islam ini bisa mencalonkan sendiri, capres dan cawapres, tidak tergantung pada tiga partai besar, yang sekarang menempati urutan 1,2 dan 3, yaitu PDIP, Golkar dan Gerindera. Kurang beraninya mereka untuk bersatu di bawah panji-panji Islam, sangat disayangkan, terlepas ada yang tidak setuju atau kontra terhadap partai berbasis Islam.
Namun mereka punya hak sama untuk memajukan capres dan capresnya. Harus ada keberanian diantara mereka untuk memajukan capres atau cawapres, selagi masih muda dan selagi masih mempunyai kekuatan menjadi ketua partai, di partai masing-masing. Harus ada tokoh muda yang menjadi pedombrak, agar lahir regenerasi yang berkelanjutan di Indonesia. Tokoh muda yang berani, bersih dan tak mudah menyerah menghadapi berbagai macam tekanan politik, dari apa dan siapapun. Ayo Anis, ayo Muhaimin dan generasi muda lainnya, masa depan Indonesia ada di tangan Anda sekalian, jadikan Indonesia Baru yang berjaya!