Komunikasi lebih dari sekedar pertukaran pesan. Dalam proses penyampaian pesan, pesan yang disampaikan oleh komunikator terdapat tujuan unutk mengubah pendapat atau perilaku komunikan.
Perubahan yang ditimbulkan berdampak pada kognintif (pengetahuan), afektif (perasaan), dan behavioral (perilaku) komunikan. Komunikasi merupakan proses pertukaran informasi yang dilakukan dua orang atau lebih satu sama lain, yang pada saat waktunya tiba akan ada saling pengertian yang mendalam.
Sikap dan perasaan yang terlibat dalam aktivitas komunikasi menjadi hal utama yang harus diperhatikan untuk mencapai keberhasilan dalam menjalin hubungan yang baik.
Kita sering kali mempertahankan sikap positif pada saat sedang berkomunikasi dengan orang lain dengan maksud agar tidak terjadi kesalah pahaman. Maka dibutuhkan keterampulan berkomunkasi untuk mencapai keberhasilan dalam menjalin hubungan yang baik tanpa adanya hambatan.
Komunikasi asertif menjadi salah satu bentuk keterampilan komunikasi yang wajib untuk didalami. Perilaku asertif merupakan yang berkembang sejak kecil dan bergantung pada lingkungan sosial di mana saat kita belajar tingkah laku. komunikasi asertif adalah tingkah laku yang ditunjukan melalui tindakan, bahasa tubuh, dan ekspresi wajah unutk memperlihatkan gambaran emosi, pikiran, dan perasaan secara eksternal. Kemampuan komunikasi asertif berdiri pada titik tengah antara komunikasi pasif dan agresif.
Asertif adalah kemampuan untuk mengkomunikasikan apa yang kita inginkan, rasakan, pikirkan kepada orang lain tetapi dengan tetap menjaga dan menghargai hak serta perasaan pihak lain. Dengan kata lain, komunikasi asertif adalah usaha kita untuk memperjuangkan hak diri kita dengan tidak mengganggu hak orang lain.
Komunikasi asertif berguna untuk menjaga kejujuran kita dalam melakukan komunikasi dan mampu melakukan pengendalian diri.
Ketidakmampuan kita dalam melakukan komunikasi asertif dapat menyebabkan perilaku yang menyimpang, misalnya adalah perilaku agresif.
Perilaku agresif adalah luapan emosi yang bisa menyebabkan kegagalan dalam hubungan yang kita jalin dengan orang lain. Perilaku ini dilakukan dengan unsur kesengajaan dan diekspresikan bisa secara verbal juga nonverbal.
Maka perilaku agresif ini dapat menyebabkan permasalahan untuk individu yang melakukan perilaku agresif ataupun yang menjadi korban. Dampak perilaku agresif dapat menyebabkan munculnya gangguan psikologi bahkan kerugian material.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H