Lihat ke Halaman Asli

Viranti Sadira

Viranti18_

Akibat dari Sering Menyantap Makanan Cepat Saji

Diperbarui: 3 Maret 2021   16:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Makanan cepat saji memang makan yang sangat enak dan sangat mudah di dapat karena cara pembuatan dan pemesanannya sangat cepat tidak perlu menunggu lama. Makanan cepat saji juga banyak macam pilihannya untuk di santap setiap hari. Harganya yang sangat terjangkau makanan cepat saji ini sangat diminati oleh masyarakat luas.

Makanan cepat saji (JUNK FOOD ) adalah makanan yang kandungan gizinya rendah, tetapi kaya dengan zat zat yang tidak dibutuhkan oleh tubuh. Biasanya JUNK FOOD yang ada di sekitar kita itu sangat tinggi gula, sangat tinggi garam dan sangat tinggi lemak trans. Lemak trans tidak dibutuhkan tubuh, begitu pula dengan gula dan garam hanya dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang sangat terbatas. Terlalu banyak menyantap makanan cepat saji tidak baik untuk kesehatan. Makanan ini mengandung banyak lemak dan minyak, yang tentunya tak baik bagi tubuh. Parahnya lagi sistem kekebalan tubuh juga akan diserang, karena terlalu banyak makan junk food.

Bagian yang diserang oleh makanan ini adalah sensor genetik yang disebut inflammasome.Jika kamu nekat terus-menerus menyantap makanan cepat saji ( JUNK FOOD), bisa saja sistem kekebalan tubuh akan bermasalah. Hal ini akhirnya menyebabkan peningkatan risiko penyakit.

Seorang pakar dan ahli gizi Dr. Rita Ramayulis, DCN, M.Kes menjelaskan tentang apa itu junk food, yang ternyata bukan hanya makanan cepat saji saja.

"Junk food adalah makanan yang kandungan gizinya rendah, tetapi kaya dengan zat zat yang tidak dibutuhkan oleh tubuh. Biasanya junk food yang ada di sekitar kita itu sangat tinggi gula, sangat tinggi garam dan sangat tinggi lemak trans. Lemak trans tidak dibutuhkan tubuh, begitu pula dengan gula dan garam hanya dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang sangat terbatas. Tapi pada junk food, komposisi ke 3 bahan ini sangat tinggi. Selain itu, junk food juga merupakan makanan yang kaya akan 1 zat gizi saja, kalau tidak kaya karbohidrat atau kaya lemak, sedangkan kandungan zat gizi lainnya rendah dan tidak seimbang dengan kandungan lemak atau kandungan karbohidratnya,"paparnya saat ditemui dalam acara Nestum 101 Healthy Bowls di Jakrta (29/01).

Akibat menyantap makanan cepat saji (JUNK FOOD) secara terus menerus :

1. Obesitas
Bahaya junk food yang paling mudah dideteksi adalah obesitas alias berat badan di atas normal.Faktanya, junk food memiliki kalori yang tinggi sekalipun pada porsi untuk anak-anak. Makanan cepat saji juga sangat rendah serat, tinggi gula, dan garam. Kombinasi ini membuat tubuh tidak cepat merasa kenyang sehingga ingin makan lebih banyak lagi. Cepat atau lambat, kondisi ini bisa berujung pada obesitas.

2. Diabetes
Risiko diabetes dapat meningkat dua kali lipat jika Anda mengonsumsi junk food lebih dari 2 kali dalam seminggu. Lemak trans yang terkandung di dalamnya dapat meningkatkan berat badan dan lemak perut, yang memicu resistensi insulin. Resistensi insulin inilah yang akhirnya menyebabkan diabetes.

3. Penyakit Jantung
Risiko penyakit jantung yang meningkat juga termasuk sebagai salah satu bahaya junk food bagi kesehatan. Lemak trans dan kolesterol teroksidasi pada makanan yang digoreng dan cepat saji merupakan penyebab utama penyumbatan serta kerusakan dinding pembuluh darah.  Kondisi tersebut merupakan awal mula penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi, juga penyakit jantung dan stroke.

4. Kanker
Junk food mengandung senyawa karsinogenik yang dapat mencetuskan kanker, terutama jika makanan tersebut melalui proses penggorengan menggunakan minyak yang dipakai berulang kali.

5. Keracunan Makanan
Untuk mengurangi biaya, perusahaan makanan cepat saji umumnya menurunkan standar dalam proses pembuatan atau pengemasan makanan. Mereka pun biasanya  merekrut pekerja yang kurang terlatih.Sebuah departemen pertanian di Amerika Serikat pernah menemukan 78,6 persen daging sapi junk food yang terkontaminasi bakteri E. coli. Bakteri ini dapat menyebabkan keracunan makanan, diare, dan penyakit lainnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline