Pertama kali berkunjung ke Nias yang ada di benak saya hanyalah wisata Hombo Batu atau Lompat Batu. Tentu saja hal ini juga yang ada di pikiran sebagian besar orang Indonesia tentang Nias. Gambar kegiatan tradisional menjadi salah satu gambar yang sangat terkenal karena uang kertas seribu rupiah bergambar kegiatan tradisional masyarakat di Teluk Dalam, Nias Selatan tersebut.
Sungguh menakjubkan, setibanya di Nias bukan hanya Hombo Batu yang dapat saya saksikan akan tetapi saya dapat menikmati berbagai objek wisata yang sangat indah yaitu pemandangan alam yang sangat indah dan budaya Nias yang unik. Kondisi Alam yang dipenuhi dengan pepohonan liar dan laut Nias yang begitu indah memberi satu kekaguman tersendiri bagi saya. Kehidupan kota kecil, kota gunung Sitoli memberikan kepada saya rasa nyaman yang spesial. Tari Maena yang ditampilkan oleh para penari yang menyanyikan lagu khas Nias diiringi musik khas Nias sungguh sangat mempesona. Penari - penari yang berjumlah dua puluh hingga 30 orang, dengan baju berwarna khas Nias yaitu merah, kuning emas dan hitam menampilkan teri - tarian yang begitu indahnya. Penari - penari Nias juga memberikan pinang dan sirih sebagai tanda penyambutan hangat dari mereka.
Perjalanan menuju Teluk Dalam untuk mengunjungi pantai Sorake dan Hombo Batu dapat ditempuh dalam waktu kurang lebih 2 hingga 3 jam dari Kota Gunung Sitoli. Perjalanan yang cukup panjang itu bukanlah hal yang sangat menjemukkan karena di sepanjang perjalanan berbagai pemandangan indah terbentang di berbagai sudut. Sawah nan luas, pantai nan indah, dan pepohonan sagu yang memberi warna tersendiri dan berbagai jenis pepohonan yang berada di kanan dan kiri jalan menjadi satu pemandangan khas Nias.
Pantai Sorake, pantai yang menjadi tujuan utama dari para peselancara yang berkunjung ke Nias benar - benar pantai yang indah dan menawan. Air laut yang surut menginjinkan para penikmat pantai berjalan di karang sejauh hingga kurang lebih 200 meter dari pasir pantai untuk menikmati deburan ombak. Sungguh luar biasa, ombak berwarna biru nan indah menghatam karang yang memberikan satu pemandangan indah bagi penikmat pantai Sorake. Rasa kagum akan indahnya ombak di pantai Sorake tidak hanya dinikmati oleh para peselancara namun wisatawan yang tidak dapat berselancarpun dapat menikmati indahnya ombak dari jarak kira kira 2 hingga 3 meter; dari jarak 2 meter pengunjung dapat menikmati ombak biru setinggi beberapa meter yang menghatam karang.Itu adalah satu pemandangan yang sangat luar biasa. Di dalam karang - karang yang dapat dimasuki air, kita dapat menikmati beberapa ikan berwarna yang memberikan pengalaman tersendiri di pantai Sorake. Bagi para peselancar, Di teluk tepi pantai Sorake berbagai penginapan dapat menampung para wisatawan yang berkunjung. Salah satunya adalah Bariga Surfing Camp dimana anda dapat menikmati pemandangan laut dari pondok - pondok nyaman yang dibangun di tepi pantai. Sorake.
Bawomataluo di Teluk dalam adalah tempat dimana kita dapat menikmati Wisata Hombo Batu. Beberapa anak muda berlari dari jarak kira - kira 20 meter dan lompat melewati tupukkan batu yang tingginya mencapai kira - kira empat meter. Kemampuan melompat batu tidak dimiliki oleh semua pria di Bawomataluo. Hanya beberapa anak mudah yang dalam sejarah keluarga adalah para pelompat batu yang dapat melakukan Hombo Batu. Untuk mencapai tempat atraksi Hombo Batu dipertontonkan kita dapat menaiki tangga dengan anak anak tangga berjumlah kira - kira 100 anak tanggah hingga mencapai satu wilayah kampung yang sangat unik yang tampak dari rumah - rumah warga yang berbentuk perumahan tradisional. Ternyata, rumah tradisional NIas adalah rumah - rumah yang kuat dan anti gempa karena tiang rumah tidak ditanam di dalam tanah tetapi hanya dilapisi semen di atas tanah untuk mengokohkannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H