Lihat ke Halaman Asli

Magvirah El Walidayni Kau

Dosen Pendidikan Bahasa Inggris, Universitas Negeri Gorontalo

Perkembangan Berbicara

Diperbarui: 17 Juni 2022   13:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Berbagai penelitian telah mencoba membuktikan bahwa binatang pun dapat berujar atau berbicara sepertu manusia. Hal ini terjadi meskipun binatang-binatang tersebut alat ucapnya tidak dibentuk untuk menghasilkan suara dalam bentuk Bahasa maupun ujaran. Maka, hal ini pula yang membedakan antara Bahasa manusia dan bagaimana cara binatang berkomuikasi.

Dalam usia 3 atau 4 minggu, bayi telah merespon dengan gerakan badannya, lengan, kaki, dan juga lidah dan bibirnya. Aktivitas secara badaniah ini bukan disebut bahasa. Colwyn Trevarthen (1978, 1979) yang pertama kali meneliti proses ini menyebut gerakan lidah dan bibir bayi sebagai "pra-bicara". Dia menyiapkan dirinya untuk berbicara, pada 2 ketrampilan dasar. Pertama, dia akan menguasai penggunaan alat-alat, dan kedua berbicara. Sebelum bayi dapat berbicara dengan bahasa yang lain, dia mulai dengan menciptakan satu bahasa bagi dirinya -- oleh dirinya dalam berinteraksi dengan kelompok kecil yang juga belajar bersamanya.

Pada usia 7-8 bulan, dia siap melakukan gerakkan secara simbolik. Akan tetapi dia tidak bisa langsung mulai menggunakan bahasa pertamanya: hal ini tidak hanya dikarenakan dia belum bisa mengatur suara, sekalipun ini juga benar, tetapi sebab yang lebih penting adalah dikarenakan dia belum bisa mengontrol bentuk dan arti dari bahasa tersebut.

Fungsi pertama bahasa, berfungsi 'melakukan' disebut sebagai fungsi pragmatis. Sedangkan kedua berfungsi 'berfikir'. Nigel menggunakan kemampuannya untuk menciptakan makna sebagai cara melibatkan dirinya dengan lingkungan,  mengungkapkan perhatiannya, sehingga mulai berbicara secara sistematis.

Bentuk bahasa anak menunjukkan dua simbol; keduanya sebagai alat untuk bertindak dan sebagai alat refleksi pragmatik dan mathetik menyimpulkan bahwa bahasa sebagai sumber untuk melakukan sesuatu dan belajar.

Beberapa faktor berperan dalam evolusi bahasa:

1.   Bagaimana anak-anak mengambil /meniru suara yang jelas didengar dan membentuknya dalam simbol protolinguistik

2.   Kita dapat dengan mudah mengenali tiruan lainnya; bunyi suara bebek, kucing atau pesawat

3.   Ada kecenderungan yang sulit dipahami simbol pragmatik anak-anak dalam memadukan bunyi nasal

4.   Beberapa pandangan prosodik paralinguistik berkaitan dengan arti tertentu.

Perbedaan yang mendasar antara bahasa dan bentuk bahasa. Bahasa memiliki tiga tingkatan yaitu makna yang ditandai dengan kata-kata, dan kemudian direkam dalam suara. Dalam istilah linguistik ketiga tingkatan itu adalah: tingkatan semantik, gramatikal, dan phonologi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline