Surabaya, 7 Januari 2021 -- Vira Asri Rian Insancamila merupakan salah satu mahasiswi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya dari Fakultas ilmu Sosial dan Ilmu Politik melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Dusun Pager RT 01 / RW 12, Desa Sawotratap, Kec. Gedangan, Kabupaten Sidoarjo Dengan dibimbing oleh dosen pembimbing lapanganya Ibu Ida Ayu Nuh Kartini, Se., Mm. Di masa pandemi Covid-19 Era New Normal ini kebijakan dari Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya mahasiswa tetap melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) namun wajib dilakukan di tempat tinggal masing-masing mahasiswa, hal ini dengan tujuan agar mahasiswa tetap dapat melaksanakan kegiatan KKN dengan mengurangi risiko terjadinya penularan Covid-19 dan memberikan kesempatan kepada mahasiswanya untuk melakukan pengabdian diwilayahnya masing-masing.
Saat ini kita sedang hidup ditengah wabah pandemi covid -- 19 yang keadaanya semakin hari kian meningkat persebaran virusnya. Dibuktikan dengan angka kematian dari tiap penjuru dunia yang semakin hari semakin tinggi. Covid -- 19 sendiri merupakan mutasi virus corona yang keberadaan awalnya hanya ada di bagian Kota Wuhan China, tetapi kini telah menyebar luas disetiap sudut penjuru dunia.
Hal ini menyebabkan timbulnya keterbatasan ruang gerak yang dimana membuat segala sektor mengalami kelumpuhan mulai dari sektor dibidang pendidikan, sektor ekonomi, sektor industri, hingga sektor pariwisata. Badan kesehatan dunia atau yang biasa kita kenal dengan WHO bekerjasama dengan para ilmuwan dibidang kesehatan untuk memberikan solusi guna memutus mata rantai persebaran covid -- 19. Solusi yang diberikan berupa himbauan kepada masyarkat dunia untuk mematuhi aturan protokol kesehatan yang sudah dianjurkan. Aturan protokol kesehatan yang wajib digunakan dan dimiliki sehari -- hari adalah masker, hand sanitizer, mencuci tangan menggunakan sabun, jaga jarak 2 meter, hindari kerumunan, hindari saling bersentuhan ( berjabat tangan atau berpelukan ), tetap dirumah.
Aturan protokol kesehatan mulai benar -- benar diterapkan karena saat ini kita sedang memasuki era new normal. Penerapan sistem new normal mulai diberlakukan pemerintah Indonesia untuk memulihkan kembali sektor -- sektor yang mengalami kelumpuhan. Pada era ini kita diharuskan beradaptasi dengan virus corona. Segala bentuk kegiatan yang berada diluar rumah wajib menerapkan aturan protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, jaga jarak minimal 2 meter, hindari berkerumun, dan selalu membawa hand sanitizer. Merebaknya penularan virus corona di Indonesia membuat alat protokol kesehatan salah satunya hand sanitizer menjadi mahal dan langka di pasaran.
Dalam kegiatan KKN ini Vira Asri Rian Insancamila melakukan kegiatan penyuluhan pembuatan hand sanitizer berbahan dasar probiotik kepada masyarakat, khususnya para remaja di Dusun Pager RT 01 / RW 12 Desa Sawotratap. KKN merupakan agenda wajib yang harus diikuti oleh seluruh mahasiswa - mahasiswi semester tingkat akhir di perguruan tinggi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.
Hal tersebut bukan semena - mena hanya untuk mendapatkan nilai sebagai syarat kelulusan, tetapi didasari pula oleh visi dan misi kehadirannya kampus merah putih ditengah masyarakat dapat memberikan suatu manfaat yang baik. KKN tahun ini bertepatan dengan wabah pandemi covid -- 19, sehingga KKN ( Kuliah Kerja Nyata ) kali ini sedikit berbeda dari KKN biasanya. Umumnya kegiatan ini biasa dilakukan secara berkelompok dan pergi ke desa -- desa yang ada di wilayah Jawa Timur, tetapi untuk kegiatan KKN kali ini pelaksanaan program kerjanya secara individu dan di lingkungan tempat tinggal masing -- masing.
Berbicara mengenai program kerja KKN, fokus program kerja Vira adalah tentang penyuluhan pembuatan hand sanitizer berbahan dasar probiotik. KKN berlangsung selama 12 hari berturut -- turut di Dusun Pager RT 01 RW 12, Desa Sawotratap, Kec. Gedangan, Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur. Penyuluhan yang Vira berikan yaitu seputar pembuatan hand sanitizer berbahan dasar probiotik.
Terkait dengan programnya, Vira telah mempelajari terlebih dahulu manfaat -- manfaat berkhasiat dari semua bahan alami untuk membuat hand sanitizernya. " Hand sanitizer berbahan dasar probiotik ini dapat diproduksi sendiri. Terus kandungan bahan yang digunakan pun tentunya alami, aman, murah, dan ampuh untuk membunuh kuman yang ada di telapak tangan. Untuk komposisi bahan -- bahanya sendiri terbuat dari campuran probiotik, air daun sirih, garam inggris, air mineral, dan pewarna makanan. Cairan probiotik dan daun sirih dikenal sebagai anti bacterial, sehingga cocok untuk dijadikan bahan dasar membuat hand sanitizer secara alami. " Ungkap Vira, Mahasiswi UNTAG Surabaya.
Hal ini membuat masyarakat Dusun Pager RT 01 RW 12, Desa Sawotratap jadi memiliki pengetahuan dan pengalaman baru. Selain memberikan penyuluhan membuat hand sanitizer probiotik, Vira juga memberikan edukasi terkait pentingnya taat pada penerapan protokol kesehatan di era new normal.