Vertigo, suatu penyakit yang menyerang sistem otak, membuat si penderita mengalami rasa pusing seperti rotasi memutar. Itulah yang dialami oleh temanku Ara, yaa walaupun penyakit hanyalah bagian dari sebabnya ajal manusia.
Lalu ada seorang temanku yang lain bertanya "haruskah kita mencegah penyakit? Jika itu adalah salah satu cara Allah menghapus dosa2 kita?"
Lalu kembali ku bertanya padanya "bukankah membiarkan diri terkena penyakit adalah bagian dari perilaku dzolim? Bukankah Allah melarang untuk berlaku dzolim walaupun kepada diri sendiri?"
QS. Yunus 44
اِنَّ اللّٰهَ لَا يَظْلِمُ النَّاسَ شَيْـًٔا وَّلٰكِنَّ النَّاسَ اَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُوْنَ
"Sesungguhnya Allah tidak menzalimi manusia sedikit pun, tetapi manusia itulah yang menzalimi dirinya sendiri."
Mengapa kita terlalu fokus dengan meminta penyakit agar terhapus dosa kita?
Mengapa tidak kita fokus untuk mencegah dosa?
Penghapusan dosa adalah kebaikan rahmat dari Allah untuk kita.
Penyakit yang kita undang menghapus Dosa yang kita buat? Bukankah Allah maha baik?
Namun, "Penyakit" akhir2 ini dianggap sebagai alasan logis manusia meninggal, padahal kata Allah dalam
QS Al-Munafiqun 63: Ayat 11
وَلَنْ يُّؤَخِّرَ اللّٰهُ نَفْسًا اِذَا جَآءَ اَجَلُهَا ۗ وَا للّٰهُ خَبِيْرٌ بِۢمَا تَعْمَلُوْنَ
"Dan Allah tidak akan menunda (kematian) seseorang apabila waktu kematiannya telah datang. Dan Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang kamu kerjakan."
Dalam keadaan sakit maupun sehat, jika ajalmu telah tiba, maka tidak ada kata tunda. Lalu prtanyaannya, jika ajalmu belum tiba, maukah kamu hidup dalam keadaan sakit? It's your choice..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H