Pada hari rabu 23 november dan kamis 24 november 2016 kelompok kami ( alya , alyssa , annisa , bilqis , riandini dan vira ) meawancarai ibu penjual nasi padang yang berketurunan padang yang bermarga CANIAGO.
ibu ini biasa di sapa ibu minang jaya atau uni ani . beliau sudah berjualan nasi padang sejak 2 tahun terakhir yang berlokasi di kemang pratama .
lalu kami mulai mewawancarai ibu uni ani . hal pertama yang kami pertanyakan adakah perbedaan budaya yang mencolok antar ibukota dan minangkabau, dan
jawaban ibu uni ada cukup unik . ibu uni ani menyampaikan jika di padang , tradisini melamar biasanya dilakukan oleh perempuan . tidak seperti di jakarta atau di tempat kebanyakan.
yang melamar itu cowo . lalu pernyataan ibu uni ani membawa kelompok kami untuk bertanya, jadi apakah jika ada tradisi seperti itu lelaki juga yang dirumah , perempuan yang berkerja ?
ibu ani menjelaskan tidak seperti itu. laki laki tetap menjadi sumber pemasukan pertama keluarga danperempuan ikut membantu perekonomian keluarga . lontar ibu ani.
ketika ditanya mengapa ibu uni ani merantau , ibu uni ani menjawab karena hobi dan senang merantau , ibu uni ani sudah cukup lama berada di ibukota . ia merantau
sejak tahun 1992
tetapi beliau baru 3 tahun berada di bekasi.
dahulu beliau tinggal di daerah PARIAMAN di padang . kata ibu anim di daerah pariaman banyak sekali imigran imigran
ketika kelompok kami bertanya apakah banyak yang berbeda dari pergaulan yang ada , ibu ani menjawab tidak banyak yang berubah dr sisi pergaulan terkecuali adat melamar yang sudah dijelaskan tadi .