Sungguh terperangah saya (entah anda) ketika membaca artikel di Kompas tentang Penyerang Manchester United Wayne Rooney yang sedang berlibur bersama istrinya, Coleen di Hotel super mewah Burj Al Arab, Dubai. Bukan melihat dandanan menor istrinya tapi pada harga segelas sampanye "hanya" Rp. 560.000 dan bermalam 4 hari dihargakan Rp. 139 juta, tapi ketika tahu penghasilannya dari mengocek bola setiap pekan Rp. 3,5 Milyar...pantesan.
Tapi lebih pantes kalau dia tergerak menyumbang ke kaum miskin kita yang tinggal di kolong jembatan, gubuk reot di bantaran rel KA, atau dipedesaan karena bagi mereka harga segelas sampanye bisa jadi biaya menghidupi anak, istri selama sebulan.tapi sudahlah mungkin ini hanya mimpi sekaligus realita di dunia antara si kaya dan si miskin begitu semakin lebar gapnya.
Ilustrasi di atas menggambarkan glamournya selebritis orang sana, tapi tidak menutup kemungkinan selebritis orang sini termasuk pejabat mungkin banyak juga yang melebihi gaji si Rooney dan katanya belum merasa puas dan belum tergerak untuk menolong si papa dan miskin, karena masih sibuk menyiasati endusan dari KPK atau PPATK atau masih kekurangan terus buat investasi jangka panjang dan diwariskan untuk anak cucu agar bertahan hingga 7 turunan.
Tuhan bukan tidak mahfum terhadap orang-orang demikian, makanya diturunkan Surat At Takatsur, yang intinya mereka akan berlomba-lomba menumpuk-numpuk kekayaan dan tidak pernah puas sebelum mulutnya dijejali tanah merah..alias modaar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H