Jean Francois Lyotard dalam pemikiran filosofisnya banyak dipengaruhi
oleh Karl Marx, Nietzsche, Immanuel Kant, Sigmund Freud. Pengaruh Karl Marx
nampak sekali dari pandangannya yang tidak menyukai kesadaran universal.
Sedangkan Nietzsche mempengaruhi pemikiran Lyotard dalam hal bahwa tidak
ada perspektif yang dominan dalam ilmu pengetahuan.
Postmodernisme adalah teori yang lahir dari sebuah kegagalan para filsuf Modernisme untuk memajukan sosial manusia. Karna kegagalan tersebut dalam menjalani misinya untuk menjadikan generasi manusia mendatang lebih maju dalam perkembangan pengetahuan dan sosial juga.
Era postmodern menunjukkan bahwa dua narasi besar itu mulai kehilangan legitimasi akibat kemajuan ilmu pengetahuan (lewat teknologi) dan ekspansi kapitalisme lanjut. Sehingga narasi emansipasi subyek dan dialektika roh mulai kehilangan kredibilitasnya. Dalam era postmodern di mana masalah pengetahuan dianggap semakin meningkat dan kompleks, semakin jauhlah kemungkinan adanya penjelasan tunggal tentang ilmu pengetahuan.
Lyotard menganalisa bahwa dalam era postmodern ini ilmu pengetahuan telah mengalami pergeseran, dari cita-citanya yang ideal ke suatu bentuk pragmatisme. Lyotard menunjukkan bahwa telah terjadi delegitimasi ilmu pengetahuan ilmiah dan, implikasinya, ketidakpercayaan terhadap narasi besar modernisme. Narasi-narasi besar modern, menurut Lyotard, sudah mengalami keruntuhannya. Dan Lyotard menawarkan alternatif berupa paralogi, yakni pengakuan dan penghargaan terhadap pluralitas narasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H