Lihat ke Halaman Asli

Arti Sebuah Cinta

Diperbarui: 13 Februari 2016   11:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Arti sebuah cinta

Angin berhembus kencang bak ombak yang ada di lautan. Lautan yang di dalamnya terdapat gumpalan karang tempat ikan-ikan kecil tinggal. Mereka tinggal dengan nyaman dan penuh dengan cinta. Cinta kasih yang tiada tara. Itulah cinta.

Ada sebuah kisah yang penuh dengan tawa dan tangisan. Banyak para remaja yang senang tiasa terbuai dengan rayuan cinta. Mereka lupa akan daratan. Setan pun menyerang dan akhirnya tinggalah penyesalan. Banyak fenomena-fenomena yang menyesatkan dunia. Para remaja hancur tiada tara, tiada guna. Harga diri mereka tercabik-cabik dengan pekerjaan yang haram di dalam dunia keagamaan. Mereka tidak tau menahu akan arti cinta yang sesungguhnya. Mereka hanyalah terbuai hawa nafsu belaka. Andaikata aku bisa memperingatinya, akan kuperingati mereka. Sungguh pemuda yang beriman lemah dan jauh dari Tuhannya.

Sebut saja Zainal. Si pemuda tampan dari Pakistan. Dia dikaruniai wajah yang tampan dan rupawan. Ketampanannya dapat diibaratkan seperti wajah dan rupanya Nabi Yusuf AS. Subhanallah ketika para hawa melihatnya. Banyak yang menyukainya. Tahun berganti tahun, bulan berganti bulan hari berganti hari ketampanannya sungguh rupawan. Akan tetapi zainal tidaklah menyadari akan karunia yang di berikan oleh Tuhannya. Dia selalu berbuat maksiat tanpa arah dan tujuan yan pasti. Itulah dia. Dia lupa akan daratan. Dia menerjang ombak badai yang besar, dia lupa akan segala sesuatu yang dibenci oleh Tuhannya.

Dia mengibaratkan makna cinta adalah sebuah sinar, pancaran sinar yang kian lama kian hari bersinar menyinari dunia. Cinta itu dia buang dengan sia-sia. Cinta itu hanyalah gombalan belaka. Cinta itu tidak ada arah tujuan yang pasti, hanyalah kesenangan-dan kesenangan dalam hidupnya. Astagfirullah… kehidupannya kian lama kian hari tidak terkendalikan. Dia mendapatkan cobaan dari Tuhannya berupa menahan hawa nafsunya. Akan tetapi di dalam dirinyalah setan menguasai itu semua. Lingkungan, teman, kebiasaan buruknya tak terkendalikan oleh siapaun. Hanyalah nafsu dan nafsu belaka.

Pada suatu hari dia menyukai temannya. Akan tetapi cinta yang ia berikan hanyalah cinta bohongan semata. Kesenangan, keramaian dia jalani bersama dengan sang kekasih tercinta. Tapi apalah daya sang kekasih marah dan tidak terima akan adanya perbuatan yang zainal lakukan. Dia hanyalah memberikan harapan palsu semata. Sunggguh nian nasib wanita yang menjadi kekasihnya.

Dia tidak tahu menahu akan artinya cinta sejati. Cinta sejati hanyalah cinta kepada Tuhan, Yaitu Allah semata. Tiada Tuhan selain Allah. Semua harus pasrah dan bertawakal kepada Allah semata. Allah maha Raja, Maha Agung dan penyanyang. Jikalah Allah menghendaki segala sesuatu yang ada di hadapannya terjadi, maka akan terjadi. Kun fayakun. Cinta haqiqi hanyalah kepada Allah. Cinta sesama umat boleh akan tetapi harus ada batasannya. Jangan sampai keluar batas karena jikalah keluar batas maka Allah akan melaknat umatnya tersebut. Cinta itu fitrah semua insan yang ada di dunia. Rasulullah mencintai istri-istrinya bukan berarti beliau cinta akan hawa nafsunya, akan tetapi beliau cinta akan adanya kekuasaan Allah, beliau cinta karena cinta dengan Allah. Rasa tolong menolongnya antar sesama umat manusia. Baik dari kaum adam dan kaum hawa. Itulah makna cinta yang sesungguhnya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline