Lihat ke Halaman Asli

Membangun Indonesia Sehat: Peran dan Peluang Ahli Gizi di Era Pemerintahan Prabowo

Diperbarui: 15 Desember 2024   01:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Indonesia, sebagai negara dengan populasi terbesar keempat di dunia, menghadapi tantangan besar dalam isu gizi yang kompleks. Masalah stunting, obesitas, dan kurang gizi masih menjadi persoalan utama yang memengaruhi kualitas sumber daya manusia. Di era pemerintahan Presiden Prabowo, yang memiliki visi besar untuk memperkuat kedaulatan pangan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat, ahli gizi memainkan peran penting sebagai salah satu aktor utama dalam mendukung tercapainya visi tersebut. Komitmen pemerintah untuk meningkatkan ketahanan pangan, mendiversifikasi bahan pangan lokal, serta memperluas akses masyarakat terhadap makanan bergizi membuka peluang besar bagi ahli gizi untuk berkontribusi secara strategis.


Ahli gizi memiliki peran yang lebih luas dibandingkan hanya memberikan konsultasi individual. Mereka menjadi penggerak perubahan di tingkat komunitas dan nasional melalui berbagai program pemerintah. Dalam pemerintahan Presiden Prabowo, ahli gizi dapat terlibat langsung dalam menyusun kebijakan yang berfokus pada peningkatan kualitas gizi masyarakat. Salah satu langkah konkret adalah melalui kampanye edukasi gizi yang lebih masif untuk meningkatkan literasi masyarakat tentang pentingnya pola makan sehat dan konsumsi bahan pangan lokal, seperti jagung, ubi, dan sorgum. Kampanye ini menjadi relevan karena sesuai dengan prioritas pemerintah untuk mendorong diversifikasi pangan demi mencapai kedaulatan pangan. Di sisi lain, ahli gizi juga dapat berperan dalam mendukung program pemerintah yang bertujuan mengatasi ketimpangan akses pangan bergizi di berbagai wilayah. Dengan pendekatan berbasis komunitas, ahli gizi dapat mendampingi masyarakat di daerah tertinggal untuk meningkatkan asupan gizi mereka. Pendampingan semacam ini tidak hanya membantu mengurangi angka stunting, tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya makanan sehat untuk kehidupan yang lebih berkualitas. Dalam hal ini, ahli gizi dapat bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk sektor swasta, untuk memastikan program-program tersebut berjalan secara berkelanjutan.


Peluang lain yang dapat dimanfaatkan ahli gizi adalah integrasi teknologi digital dalam layanan mereka. Era transformasi digital yang digaungkan oleh pemerintahan Presiden Prabowo memberikan ruang bagi inovasi berbasis teknologi dalam bidang gizi. Ahli gizi dapat memanfaatkan aplikasi daring untuk memberikan konsultasi, memantau asupan gizi masyarakat, atau menciptakan program diet yang dipersonalisasi. Dengan memanfaatkan teknologi ini, ahli gizi dapat menjangkau lebih banyak individu dan komunitas, termasuk mereka yang tinggal di daerah terpencil. Selain itu, kolaborasi dengan startup teknologi dalam menciptakan platform edukasi gizi berbasis digital juga menjadi peluang besar yang dapat dimanfaatkan.


Di sektor pendidikan, ahli gizi juga dapat berkontribusi dalam mengintegrasikan pendidikan gizi ke dalam kurikulum sekolah. Langkah ini penting untuk membentuk kebiasaan makan sehat sejak dini, sehingga dapat menciptakan generasi yang lebih sehat dan produktif di masa depan. Selain itu, ahli gizi dapat bekerja sama dengan industri pangan untuk mengembangkan produk-produk berbasis bahan lokal yang bergizi, terjangkau, dan mudah diakses oleh masyarakat luas. Kolaborasi semacam ini sejalan dengan visi pemerintah untuk memperkuat kemandirian pangan nasional dan mengurangi ketergantungan pada impor bahan makanan. Namun, untuk memastikan ahli gizi dapat menjalankan peran strategis mereka dengan maksimal, dukungan dari pemerintah sangat diperlukan. Peningkatan kapasitas sumber daya manusia di bidang gizi melalui pelatihan dan sertifikasi menjadi langkah penting agar ahli gizi mampu menghadapi tantangan era modern. Selain itu, alokasi anggaran yang memadai untuk program-program gizi, seperti pemberian makanan tambahan di sekolah, subsidi pangan bergizi bagi keluarga berpenghasilan rendah, serta kampanye edukasi, akan mempercepat pencapaian tujuan pemerintah dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Sinergi antar-lembaga, seperti Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan, dan Kementerian Pertanian, juga perlu diperkuat agar program-program yang dirancang dapat berjalan secara holistik.


Di era pemerintahan Presiden Prabowo, ahli gizi memiliki peluang besar untuk menjadi mitra pemerintah dalam membangun bangsa yang sehat dan produktif. Dengan peran strategis dan inovasi yang mereka tawarkan, ahli gizi dapat membantu pemerintah mengatasi berbagai tantangan gizi yang dihadapi Indonesia. Tidak hanya itu, keberadaan mereka juga dapat menjadi kunci dalam mendorong transformasi sosial yang lebih luas melalui peningkatan literasi gizi, penguatan kedaulatan pangan, dan penciptaan inovasi berbasis teknologi. Dukungan kebijakan dan program pemerintah akan menjadi landasan kuat bagi ahli gizi untuk terus berkontribusi dalam pembangunan bangsa. Di tengah semangat kedaulatan pangan dan transformasi yang digaungkan oleh Presiden Prabowo, peran ahli gizi menjadi semakin relevan, tidak hanya sebagai konsultan, tetapi juga sebagai agen perubahan yang membangun masa depan Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline