Lihat ke Halaman Asli

Viona Stefany

Mahasiswi Ilmu Komunikasi 2019 UAD

Sosial Media dan Perjalanannya dari Masa ke Masa yang Saya Alami

Diperbarui: 6 Mei 2021   23:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Teknologi komunikasi memiliki andil dalam setiap perubahan sosial. Sebagai contoh, perubahan atau revolusi yang terjadi pada abad pertengahan di Prancis didahului oleh penemuan movable letter oleh Guttenberg yang karena temuannya itu, memungkinkan kitab Injil diproduksi secara masal. Orang bisa memiliki kitab injil dan dapat mengoreksi perkataan orang lain yang acapkali merujuk pada Injil. Ketika Injil hanya dimiliki oleh para pendeta di satu gereja, gereja memonopoli kebenaran yang bersumber dari firman tuhan. Orang lain tidak bisa mengoreksi karena memang tidak memiliki kitab Injil. Dengan teknologi pemproduksi kitab injil, terjadilah perubahan cara berfikir masyarakat. Gereja mengalami reformasi. Teknologi komunikasi adalah bagian dari komunikasi karena teknologi komunikasi fokus pada salah satu unsur dari komunikasi, yaitu saluran (channel). Sementara itu, teknologi informasi fokus pada pesan (message).

Awal mula berkembangnya ilmu komunikasi tidak terlepas dari para pemikir bidang ilmu tersebut beserta paradigma yang dibangun. Paradigma yang amat berpengaruh dan dominan dalam ilmu komunikasi adalah paradigma transmisi yang sering disebut sebagai rezim transmisi. Rezim komunikasi sebagai transmisi berporoskan filsafat pengetahuan John Locke, yang kemudian mendapat artikulasi dan elaborasi dalam teori-teori Claude Shannon, Warren Weaver, dan Norbert Wiener. John Locke adalah filsuf beraliran empirisme. Pandangan empirisme menyatakan pengetahuan berasal dari pengalaman. Di uraian filosofisnya, John Locke berbicara mengenai tabula rasa, yakni bahwa manusia dilahirkan bagaikan batu tulis yang belum ada tulisannya. Jadi proses komunikasi itu melibatkan kesediaan kita untuk membolehkan orang lain menuliskan sesuatu di batu tulis tersebut. Aktivitas mengisi dan terisikannya tulisan tersebut terdapat dari pengalaman. Menurut John Locke, komunikasi yang ideal itu jika ide yang muncul dalam pikiran receiver memiliki kesamaan pikiran dengan idee atau pemikiran yang di-encoding oleh pengirim (sender). Sementara itu, komunikasi itu tidak selalu sempurna sehingga hal inilah yang menjadi alasan ilmu komunikasi harus ada.

Pada umumnya, perbedaan media baru dan lama dapat dilihat melalui peran utama dan hubungannya pada institusi media tradisional, terutama yang berfokus pada kepengarangan (dan performa), publikasi, produksi dan distribusi, dan penerimaan. Bagi pengarang, peranan yang dipegangnya adalah oportuni menempatkan karyanya di internet. Hal tersebut meningkatkan kesulitan menjaga copyright (hak cipta). Bagi penerbit, perannya adalah kurang lebih sama dengan pengarang. Fungsi publikasi tradisional gatekeeping, intervensi editorial dan validitas kepengarangan banyak ditemukan dalam publikasi internet. Peranan pada audiensi kemungkinan besar berubah. Audiensi tidak lagi menjadi bagian dari media massa, baik dari jaringan yang dipilih sendiri atau masyarakat khusus maupun individu. Selama hubungan antara perbedaan peranan tersebut diperhatikan, kita dapat menempatkan kelonggaran, terutama yang mempengaruhi author dan audiensi. Media baru memiliki efek dalam komunikasi massa. Kemajuan teknologi komunikasi dalam media baru yang sangat pesat dan memunculkan masyarakat informasi menuntut kita untuk meninjau ulang definisi atas teori media yang berlaku normal.

Pada perkembangan teknologi dan komunikasi yang terjadi saat ini telah mengubah  cara berinteraksi antara manusia dengan yang lainnya selain itu juga ada peningkatan gaya hidup yang sangat berpengaruh pada remaja masa kini. Internet telah menjadi ruang digital untuk menciptakan ruang kultural yang baru. Sehingga keberadaan internet tidak bisa dihindarkan lagi karena mempunyai banyak kemungkinan bagi setiap manusia yang menggunakannya.

Pada masa remaja kini selalu ingin mengikuti zaman dan tidak ingin ketinggalan zaman, yang dimana masa remaja merupakan masa yang paling menyenangkan, karena kebanyakan remaja masih memiliki sifat labil dan mengikuti perkembangan di sekitarnya. Adanya gaya hidup seperti itu merupakan pengaruh dari arus globalisasi yang mengharus kita mengikuti tuntutan zaman saat ini sehingga harus mengikuti perkembangan teknologi. Generasi baru yang dihasilkan oleh keberadaan internet, disebut juga dengan next generasi. Pada generasi modern ini telah dibesarkan oleh budaya baru digital yang melek komputer, yang lebih interaktif, dan mandiri. Pada tahun 2014 melibatkan 893 responden dari usia 16 sampai 36 tahun menunjukan bahwa penggunaan media sosial mencapai 6 jam 46 menit perhari, bahkan melebihi aktivitas untuk mengakses media tradisional.

Disini saya akan menceritakan bagaimana pengalaman perjalanan saya dalam memakai sosial media. Awal saya menggunakan sosial media mungkin sekitar tahun 2009. Pada saat itu sosial media yang saya gunakan adalah Facebook, dimana pada saat itu memang facebook mulai banyak di gunakan oleh banyak orang terutama di Indonesia. Jujur saja, saya membuat akun Facebook saat itu hanya iseng atau ikut-ikutan yang lainnya. Kegunaan Facebook bagi saya saat itu mungkin hanya satu, yaitu bermain game – game yang ada di laman Facebook, karena memang pada saat itu saya masih berumur sekitar 10 tahun, jadi yang saya pikirkan mungkin hanya main dan main. Banyak game Facebook yang cukup nge-trend pada saat itu, misalnya seperti Ninja Saga, Wild Ones, Pet Society, dan masih banyak yang lainnya. Hingga sekarang pun saya masih menggunakan Facebook, saat ini saya lebih memanfaatkan Facebook untuk masuk dan berdiskusi di grup – grup yang memang ditujukan untuk orang – orang yang memiliki minat yang serupa dengan saya.

Nah, seiring saya bertumbuh besar hingga saat ini banyak sekali sosial media yang telah saya gunakan, misalnya seperti pengalaman saya saat menggunakan Facebook seperti yang sudah saya tulis diatas. Selain itu, saya juga menggunakan Twitter sejak SMA. Seperti Facebook, saya membuat akun Twitter pertamanya hanya ikut-ikutan trend saja. Keuntungan selama saya menggunakan Twitter itu saya mendapatkan suatu info/berita lebih cepat. misalnya saja banyak ada akun akun tentang sepak bola di Twitter, jadi saya dapat update tentang hasil pertandingan maupun transfer transfer pemain. Di Twitter juga kita dapat berinteraksi dan lebih update tentang idola – idola kita. Saat ini saya juga menggunakan Instagram. di Instagram kita dapat kita dapat berbagi kegiatan kegiatan kita ataupun hanya sekedar eksis dengan meng-upload foto – foto kita. Saya juga sangat sering menggunakan Youtube, di youtube saya belajar sangat banyak disana. Banyak sekali konten di Youtube, entah itu hiburan, musik, pembelajaran, dan masih banyak lagi. Dan ada juga beberapa sosial media yang pernah saya gunakan yang bersifat messenger, mulai dari BBM, Line, Whatsapp, Telegram, dll.

Pada saat ini yang paling populer dan sering saya gunakan yaitu Instagram, popularitasnya sangat banyak diminati oleh berbagai kalangan. Instagram ialah media sosial yang dapat memberi kemudahan berbagi secara online membagikan foto-foto dan video yang dapat dilihat dan dikomentari oleh pengguna yang lainnya. Memang banyak sekali keuntungan keuntungan yang sudah saya rasakan selama saya menggunakan sosial media. Saya bisa mencari info info atau berita yang saya ingin cari, bertemu dengan orang orang yang memiliki minat yang sama dengan saya, saya dapat memecahkan masalah saya jadi lebih mudah, saya juga dapat berinteraksi atau berkomunikasi kepada keluarga ataupun kerabat saya dengan lebih mudah dan cepat. sebenarnya masih sangat banyak keuntungan yang kita dapatkan selama menggunakan sosial media, namun sosial media juga dapat merugikan kita. Beberapa contoh kerugian menggunakan sosial media adalah banyaknya orang – orang yang menggunakan sosial media untuk menyebarkan berita – berita hoax, mencemarkan nama baik orang lain, dan masih ada beberapa kerugian lain yang diakibatkan sosial media.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline