Untuk menjadi negara maju, Indonesia perlu meningkatkan pendapatan per kapita masyarakat sehingga Produk Domestik Bruto (PDB) ikut meningkat. Naiknya pendapatan per kapita masyarakat artinya kesejahteraan masyarakat ikut meningkat. Salah satu cara yang dapat digunakan adalah mengembangkan industri halal baik untuk di dalam maupun luar negeri.
Berdasarkan World Population Review, total penduduk muslim Indonesia menempati urutan kedua terbanyak setelah Pakistan dengan total sekitar 236 juta penduduk dari total 280 juta penduduk Indonesia. Dengan jumlah ini, tentunya industri halal menjadi potensi besar untuk dikembangkan karena dunia juga mulai melirik jenis industri ini sebagai salah satu sumber penerimaan baru bagi negara. Potensi ini didasarkan dari data pengeluaran muslim di seluruh dunia yang dikeluarkan oleh Indonesia Halal Markets Report pada 2020 mencapai USD 1,9 triliun dan diprediksi mencapai USD 2,8 triliun pada tahun 2025. Indonesia akan merugi apabila sektor industri halal tidak menjadi fokus pengembangan perekonomian negara.
Apa itu industri halal?
Industri halal mengacu pada kegiatan industri yaitu penyediaan bahan baku, produksi, distribusi, dan layanan yang dilakukan sesuai dengan prinsip syariah sehingga menghasilkan produk halal. Industri halal, sesuai dengan master plan ekonomi syariah, terbagi menjadi beberapa klaster yaitu sebagai berikut:
1. Makanan dan minuman halal
Kehalalan dari makanan dan minuman selalu menjadi isu bagi masyarakat muslim di belahan dunia mana pun dikarenakan adanya keharusan bagi muslim untuk mengonsumsi makanan dan minuman halal sesuai yang telah disyariatkan dalam kitab suci Al-quran. Peningkatan populasi muslim di dunia menyebabkan kebutuhan akan makanan dan minuman halal ikut meningkat dan menjadi potensi baru untuk dipenuhi. Sebagai negara berpenduduk muslim melimpah, hal ini tentunya tidak bisa dilewatkan karena masyarakatnya tentu telah familier dengan berbagai jenis produk halal sehingga menjadi peluang dalam meningkatkan ekspor.
2. Pariwisata halal
Meningkatnya jumlah wisatawan muslim secara global membuka peluang baru bagi Indonesia untuk lebih mengembangkan wisata ramah muslim dengan lebih baik lagi. Wisata ramah muslim yang dimaksud adalah tempat wisata yang menyediakan akses beribadah yang mudah, makanan dan minuman yang tertera dengan jelas kehalalannya sehingga wisatawan tidak kebingungan saat mencari makanan serta informasi yang mudah dan lengkap sehingga wisatawan merasa aman dan nyaman saat berlibur
3. Fesyen muslim
Kesadaran muslim untuk menutup aurat menaikkan peluang pasar fesyen muslim di Indonesia maupun secara global. Indonesia dengan penduduk yang mayoritas beragama muslim tentunya menjadi pasar sekaligus distributor yang tepat bagi perkembangan industri fesyen muslim. Hal yang perlu dilakukan adalah meningkatkan promosi produk bertaraf internasional sehingga produk Indonesia semakin mendunia.
4. Media dan rekreasi halal