BAGAIMANA PANCASILA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA INDONESIA
Bagaimana Pancasila dalam arus Sejarah bangsa Indonesia...? Pancasila sebagai dasar negara Indonesia, bukanlah sekadar kumpulan kata-kata, melainkan refleksi dari perjalanan panjang dan perjuangan bangsa Indonesia. Sejak awal perumusan hingga menjadi ideologi negara, Pancasila telah menjadi kompas yang memandu langkah bangsa dalam mencapai kemerdekaan dan membangun negara yang adil dan makmur. Artikel ini akan menjelaskan tentang pancasila dalam arus sejarah bangsa Indonesia mulai dari cikal bakalnya, rumusannya, dalam membangun kehidupan bersama. Serta mengupas lebih dalam tentang bagaimana Pancasila tertanam kuat dalam akar sejarah bangsa dalam konteks Indonesia masa kini.
Tahukah kalian, bahwa pada awal era reformasi 1998 muncul anggapan bahwa Pancasila sudah tidak berlaku lagi karena sebagai produk rezim Orde Baru. Anggapan ini muncul karena pada zaman Orde Baru sosialisasi Pancasila dilakukan melalui penataran P-4 yang sarat dengan nuansa doktrin yang memihak kepada rezim yang berkuasa pada waktu itu. Bagaimana cara menghindari kesalahpahaman atau sesat pikir yang menghinggapi sebagian generasi muda dewasa ini? Untuk itu, kalian perlu mempelajari kembali sejarah perumusan Pancasila yang dilaksanakan sebelum masa kemerdekaan.
Periode pengusulan Pancasila
Setelah berjuang panjang melawan penjajahan, Indonesia berada di ambang kemerdekaan. Untuk menjamin persatuan dan kesatuan bangsa, serta sebagai pedoman dalam mengatur kehidupan bernegara, maka diperlukan sebuah dasar negara yang kokoh. Dalam sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), beberapa tokoh menyampaikan gagasannya tentang dasar negara, di antaranya:
Muhammad Yamin
Menyampaikan usulan lima asas pada tanggal 29 Mei 1945, yang dikenal dengan "Piagam Jakarta". Muhammad Yamin Mengusulkan lima asas, yaitu Peri Kebangsaan, Peri Kemanusiaan, Peri Ketuhanan, Peri Kerakyatan, dan Kesejahteraan Sosial.
Soepomo
Menyampaikan konsep "Panca Dharma" pada tanggal 31 Mei 1945, yang mencakup Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Ir. Soekarno: Menyampaikan pidato "Dasa Sila" pada tanggal 1 Juni 1945, yang kemudian dirumuskan menjadi "Pancasila" dengan lima sila: Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Periode Perumusan Pancasila