Lihat ke Halaman Asli

Violina Tri Anandita

Pharmacy Student at Airlangga University

Sambiloto, Si Pahit dengan Khasiat Selangit!

Diperbarui: 11 Juni 2024   22:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Siapa yang tak kenal dengan Sambiloto? Tumbuhan perdu yang terkenal dengan ciri khas rasanya yang sangat pahit, ternyata punya banyak manfaat bagi kesehatan. Andrographis paniculata adalah tanaman yang telah digunakan selama berabad-abad dalam pengobatan tradisional di Asia. Tanaman tahunan yang tumbuh hingga 90 cm ini merupakan salah satu tanaman yang paling sering digunakan dalam sistem tradisional obat Yunani. Sambiloto telah terbukti memiliki khasiat sebagai antibakteri, antifungal, antiviral, choleretic, hypoglycemic, hiperkolesterolemia, dan adaptogenic. 

Secara tradisional, sambiloto digunakan sebagai obat di Indonesia. Sambiloto kaya akan kandungan senyawa aktif, seperti andrographolide, lactones, flavonoid, dan alkaloid. Senyawa-senyawa tersebut menjadikan sambiloto sebagai tanaman obat yang memberikan manfaat bagi kesehatan. Apa saja? Simak pemaparan berikut!

  • Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh.

Dalam beberapa penelitian,  sambiloto terbukti bisa merangsang proliferasi dan aktivitas sel darah putih, seperti sel T, sel B, dan makrofag, yang berperan penting dalam melawan infeksi. Selain itu, kandungan dalam ekstrak daun sambiloto dapat meningkatkan produksi sitokin imun  yang berperan dalam komunikasi antar sel imun dan aktivasi respons inflamasi.

  • Menurunkan Kadar Gula Darah.

Sambiloto dapat menurunkan kadar gula darah dengan cara meningkatkan kinerja dan sekresi insulin, menghambat penyerapan gula ke aliran darah, serta meningkatkan aktivitas antioksidan yang dapat mencegah kerusakan sel akibat radikal bebas.

  • Menurunkan Tekanan Darah Tinggi. 

Senyawa yang terkandung dalam sambiloto dapat melebarkan pembuluh darah, sehingga aliran darah menjadi lebih lancar dan tekanan pada dinding pembuluh darah berkurang. Selain itu, sambiloto juga memiliki efek diuretik alami, yang membantu tubuh mengeluarkan kelebihan air dan garam melalui urin, sehingga mengurangi volume darah dan tekanan darah.

  • Sebagai Antimalaria 

Berdasarkan hasil beberapa penelitian, ekstrak dari daun sambiloto mempunyai aktivitas antimalaria baik secara in vitro maupun in vivo. Kandungan andrographolide dalam sambiloto mampu menghambat perkembangan stadium dan perubahan morfologi parasit plasmodium falciparum. 

Pada umumnya, sambiloto masih dikonsumsi dengan cara tradisional yaitu dengan cara membuat rebusan daun sambiloto yang kemudian air rebusannya diminum dengan dosis tertentu. Akan tetapi,  saat ini pengembangan sambiloto sebagai obat tradisional/ fitofarmaka sudah banyak diproduksi. Bentuk pengembangannya berupa kapsul, tablet, serbuk, teh, dan minyak. Pengembangan fitofarmaka tentu saja memudahkan kita untuk mendapatkan khasiat dari sambiloto dengan aman dan praktis. Di samping itu, dalam mengonsumsi fitofarmaka kita harus tetap memperhatikan dosis dan efek samping dari obat tersebut. 

Kembali ke alam, rasakan manfaat herbal yang luar biasa. Salam sehat!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline