Saat ini teknologi merupakan bagian yang penting dalam berbagai jenis sistem, tidak terkecuali pada bidang medis. Secara umum, teknologi akan mengubah input menjadi output menggunakan sebuah proses yang, yaitu transformasi. Teknologi medis pada umumnya juga mengikuti karakteristik dari teknologi. Berfokus pada level semi-otomatis, terkadang digunakan sebagai alat pencarian, memindai, atau dalam beberapa hal akan menghasilkan data sehingga hasil ini dapat membantu ahli dalam mendiagnosis ataupun mengambil keputusan.
Indonesia sebagai negara berkembang yang memiliki jumlah penduduk lebih dari 273 juta jiwa masih dihadapkan dengan berbagai masalah dalam bidang kesehatan, salah satunya dalam hal pelayanan kesehatan. Pada saat ini, Indonesia masih mengalami masalah tentang kesenjangan pelayanan kesehatan di mana distribusi dari tenaga kesehatan yang masih belum merata secara khususnya untuk tenaga dokter dan dokter spesialis di seluruh wilayah Indonesia. Oleh karena itu, Indonesia masih harus terus memperbaiki kualitas pelayanan kesehatan yang ada. Dalam hal ini, Pemerintah Indonesia harus mampu menghasilkan sebuah inovasi untuk menciptakan pelayanan kesehatan yang baik agar mampu mengatasi permasalahan dalam bidang pelayanan kesehatan serta dapat memberikan pelayanan secara optimal dan merata ke seluruh wilayah Indonesia. Inovasi tersebut dapat dilakukan dengan memanfaatkan teknologi dalam kesehatan.
Perlunya pengembangan teknologi kesehatan juga sejalan dengan adanya transformasi digitalisasi di sektor kesehatan yang menjadi visi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Transformasi digitalisasi kesehatan menjadi sebuah lompatan bagi Indonesia dalam mewujudkan sektor kesehatan Indonesia yang semakin maju dan adil. Hal tersebut diamanatkan dalam Permenkes RI Nomor 21 Tahun 2020 mengenai pedoman untuk transformasi kesehatan dengan mengisyaratkan adanya perubahan tata kelola kesehatan yang meliputi penelitian dan pengembangan kesehatan, serta integrasi sistem informasi.
Artificial Intelligence (AI) adalah upaya pengembangan teknologi yang diterapkan pada dunia kedokteran diharapkan memiliki dampak yang signifikan pada praktik klinis. Perusahaan-perusahaan kesehatan dan kelompok akademis di seluruh dunia telah mengakui dan mempelajar lebih dalam potensi teknologi AI untuk meningkatkan bidang kesehatan, dan banyak tim peneliti sekarang berlomba untuk menghasilkan sistem AI agar semakin bertambah, atau bahkan untuk mengganti posisi dokter. Sebagai contoh di bidang kesehatan telah terjadi lonjakan investasi dan ketertarikan terhadap penerapan AI dalam menganalisis hasil foto medis yaitu sebesar $152 juta pada tahun 2017, angka tersebut naik dari $80 juta pada tahun 2016. Terbatasnya jumlah klinisi yang ahli dan berpengalaman terhadap AI membuat tim peneliti hanya terdiri dari ilmuwan komputer, insinyur, dan para developer. Tim tersebut sangat jarang dan kurang terlatih dalam pengembangan teknologi khususnya dunia medis sehingga membuat keraguan dan berisiko terhadap hasil akhir dari tiap produk yang dibuat untuk kepentingan medis (Ranschaert, Morozov, & Algra, 2019).
SDGs 3 menjelaskan bahwa pelayanan kesehatan yang dilakukan dan diarahkan untuk peningkatan akses dan mutu pelayanan. Dalam hal pelayanan kesehatan primer diarahkan untuk upaya pelayanan promotif dan preventif, melalui pendekatan continuum of care dan intervensi berbasis risiko kesehatan baik dalam tatanan tata kelola klinis, tata kelola manajemen dan tata kelola program.
Pengembangan teknologi kedokteran sangat berpengaruh terhadap transformasi teknologi kesehatan. Hal tersebut dikarenakan teknologi akan semakin meringankan pekerjaan para ahli. Oleh karena itu, dengan adanya pengembangan teknologi kedokteran di Inodnesia maka diharapkan akan terwujud sebagai transformasi teknologi yang nantinya bisa merubah layanan kesehatan di Indonesia menjadi lebih presisi.
Referensi:
Aplikasi Telemedicine Berpotensi Merevolusi Pelayanan Kesehatan di Indonesia (2020)balaibaturaja.litbang.kemkes.go.id. Available at: https://www.balaibaturaja.litbang.kemkes.go.id/read-aplikasi-telemedicine-berpotensi-me revolusi-pelayanan-kesehatan-di-indonesia
Haryo, Trenggono., Bachtiar, Adang.(2023). PERAN ARTIFICIAL INTELLIGENCE DALAM PELAYANANKESEHATAN : A SYSTEMATIC REVIEW. Jurnal Ners Volume 7(1), 444-451.
Ranschaert, Erik R., Morozov, Sergey, & Algra, Paul R.(2019). Artificial Intelligence In Medical Imaging: Opportunities, Applications And Risks. Springer.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H