Lihat ke Halaman Asli

Melody Of God

Diperbarui: 8 Juni 2022   17:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

"Tangan Tuhan tak kurang panjang untuk selalu menolong hidupku"

"Telinganya tak kurang tajam untuk mendengar seruan hatiku"


Tahun 2020 suatu hari di sore hari yang cerah tahun, ada sebuah rumah yang terletak di pinggiran kota kecil. Rumah ini tampak harmonis, menyenangkan, menyegarkan karena rumah ini dekat dengan daerah persawahan yang masih hijau, dan bersih. Suasana pagi hari tampak begitu bising sebab terdapat toko sembako yang aktif melakukan pengiriman pada hari Senin hingga Sabtu. Hari Minggu di pagi hari terlihat begitu tenang karena toko sembako ini tutup di hari Minggu. Pada sore hari sendiri terdapat banyak anak-anak yang bermain dengan riang gembira walau hanya di gang dekat jalan raya, dan di masa pandemi wabah korona.

Rumah ini mempunyai tampak yang cantik dengan warna yang lembut menenangkan seperti cokelat muda. Rumah ini dikelilingi dengan kebun yang cukup luas, di depan kebun terdapat teras dan juga kebun untuk bersantai. Teras ini tampaklah ada dua orang wanita. Wanita paruh baya dan wanita muda berusia 25 tahunan sedang duduk bersantai sembari menikmati kebun yang ada, juga menikmati alunan musik yang merdu, sembari berbincang-bincang. Wanita muda ini tampak muram, letih, dan lesu serta bimbang. Sepertinya wanita muda ini sedang mempunyai masalah yang membuatnya khawatir. Benar wanita ini memang sedang khawatir akan masa depannya.

Bagaimana tidak? Tahun 2020 terjadi wabah korona pertama kali datang, membuat masa pandemi di seluruh dunia, terjadi pengurangan tenaga kerja secara besar-besaran, juga ledakan dashyat di Lebanon. 2020 seperti tahun yang paling berat selama ini di jalaninya. Dia mempunyai masalah yang sama seperti kebanyakan orang lain, yaitu pasangan hidup, penggangguran karena di PHK. Begitu letihnya ia saat ini, bimbang dan sangat khawatir akan masa depannya. Akhirnya ia pun bercerita kepada ibunya. Ternyata wanita paruh baya ini adalah ibunya.

" Bu aku lelah juga gundah, kenapa tahun 2020 begitu sulit ya bu? Mau sampai kapan hidup yang penuh ketidakpastian seperti ini? Lagi-lagi aku harus merepotkan orangtua karena pandemi. Kapan badai berlalu? Kapan aku juga bisa mendapatkan pasangan hidup jika terus menerus berada di rumah?" kata Desi sambil bergumam tidak jelas.

Wanita paruh baya ini pun menjawab dengan penuh kelembutan dan senyum yang manis bagaikan gula, sembari menghibur anaknya yang letih, lesu untuk jangan terlalu mengkhawatirkan hidupnya.  Beliaupun berkata:

" Jangan khawatir anakku nikmatilah dahulu masa-masa masih bisa berkumpul bersama keluarga, jarang-jarang kamu bisa ada di rumah biasanya selalu pergi jauh untuk mencari ilmu dan bekerja tidak pernah di rumah. Aku juga tidak tahu sampai kapan masa pandemi ini berlalu. Pergilah carilah waktu berbincang-bincang dengan Tuhan. Hanya Tuhan yang tahu masa depanmu dan kapan pandemi ini berlalu."




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline