Kampus Merdeka merupakan salah satu kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim yang memberikan kebijakan Perguruan Tinggi untuk memberikan hak belajar selama tiga semester di luar program studi. Perencanaan konsep Kampus Merdeka ini pada dasarnya merupakan inovasi pembelajaran untuk mendapatkan kualitas pembelajaran yang berkualitas. Kampus Mengajar merupakan salah satu dari program Kampus Merdeka yang memberikan peran kepada setiap mahasiswa dari pelbagai kampus untuk menunjang pelaksanaan pembelajaran di sekolah.
Kampus Mengajar Perintis dilaksanakan dalam kurun waktu dua bulan mulai tanggal 12 Oktober sampai dengan 18 Desember 2020, diikuti oleh 2.390 mahasiswa dari 89 perguruan tinggi, dan berhasil menyasar 692 SD yang tersebar di 277 kabupaten/kota dan di 32 provinsi. Saya mengikuti program Kampus Mengajar ini pada Kampus Mengajar angkatan 3 Tahun 2022 yang akan berfokus pada peningkatan kemampuan literasi dan numerasi pada jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Konteks ini semakin kuat mengingat kondisi literasi dan numerasi Indonesia yang masih rendah seiring upaya peningkatan literasi dan numerasi sebagai salah satu agenda prioritas nasional.
Saya dan teman-teman dari tim Kampus Mengajar mendapatkan kesempatan untuk bertugas di SDN Dago 05 Bogor, Jawa Barat. Kami akan membuat suatu progam yang sesuai dengan keterbatasan yang ada serta sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan oleh sekolah tersebut. Sebelum mulai penugasan, kami melakukan observasi mengenai keadaan sekolah dan berdiskusi dengan kepala sekolah dan para gurunya. SDN Dago 05 memiliki halaman yang kurang luas, terdapat ruang kepala sekolah, ruang guru, 5 ruang kelas, kamar mandi, perpustakaan yang menyatu dengan ruang guru, ruang UKS yang dijadikan gudang.
Setelah melaksanakan observasi, saya dan tim merencanakan program dan kegiatan yang akan diterapkan dan dilaksanakan selama penugasan. Beberapa diantaranya adalah mengajar dan menggantikan guru yang berhalangan hadir ke kelas, menerapkan metode atau menggunakan media pembelajaran yang menarik untuk siswa, membuat taman membaca, membenahi ruang perpustakaan, melatih upacara, pramuka, dan bermain alat musik angklung. Selan itu kami juga membantu administrasi sekolah, melaksanakan AKM Kelas, dan pada bulan ramadhan kami berencana melaksanakan pesantren kilat (sanlat).
Sebelum mendaftar program ini, awalnya saya ragu karena takut bermasalah dengan nilai-nilai mata kuliah, tapi ternyata beberapa mata kuliah bisa dikonversi meskipun akhirnya ada beberapa mata kuliah yang harus saya jalani dan dikarenakan kuliah masih online, jadi saya bisa lebih mengatur waktu antara program Kampus Mengajar dan kuliah.
Di awal penugasan, kami mencoba mengetes beberapa siswa dalam hal literasi terutama dalam membaca. Ternyata masih banyak siswa di SDN Dago 05 yang masih belum bisa membaca, walaupun ada juga siswa yang sudah bisa membaca tapi tidak tahu makna dari apa yang dibaca, hanya sekedar membaca saja tanpa tau makna atau maksud dari bacaan tersebut. Akhirnya kami memutuskan untuk meminta izin kepada kepala sekolah dan para guru untuk mengajar di beberapa kelas dan menerapkan metode belajar yang menunjang literasi siswa. Tidak hanya itu, kami juga membuat "taman membaca" di pojok sekolah dan mengajak para siswa untuk belajar membaca dan memahami bacaan. Kami mengumpulkan buku-buku cerita agar mereka leih tertarik untuk membaca.
Selain itu kami juga membantu para guru di luar kegiatan belajar mengajar, seperti melatih upacara, memberikan materi dasar kepramukaan, melatih alat musik angklung, mengisi dan menghias mading, dan juga kegiatan pesantren kilat saat bulan ramadhan.
Kami berharap apa yang kami rencanakan dan laksanakan dapat bermanfaat untuk SDN Dago 05 terutama bagi para siswa dalam hal literasi. Di akhir penugasan kami juga mendapat persembahan dari para guru dan para siswa yang menampilkan tarian dan puisi, juga beberapa sambutan dari kepala sekolah dan guru. Bahkan ada beberapa siswa yang memberi kami hadiah.
Mengikuti program Kampus Mengajar ini merupakan suatu pengalaman berharga dan tidak pernah saya lupakan. Melalui program ini saya mendapat banyak wawasan baru dan belajar untuk beradaptasi dengan lingkungan baru. Tidak lupa juga saya bisa mendapat teman baru yang sangat seru yaitu tim Kampus Mengajar Angakatan 3 yang bertugas di SDN Dago 05.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H